
BANGKALAN (Lenteratoday) - Unjuk rasa mahasiswa di Bangkalan berlangsung ricuh, pada pukul 12.58, Senin (11/4/2022). Mahasiswa yang berkumpul di depan DPRD Bangkalan berusaha merangsek ke dalam gedung dewan.
Menurut laporan pandangan mata, aparat keamanan mencegah masuknya mahasiswa ke gedung dewan dengan menyeprotkan water cannon. Kericuhan hanya terjadi beberapa saat, karena mahasiswa kembali ke barisan pasca dilakukan diskusi singkat dengan aparat.
Hingga berita ini diturnkan, mahasiswa kembali melakukan orasi di depan gedung DPRD Bangkalan.
Sebelumnya, mahasiswa yang tergabung dalam Trunojoyo Bergerak menutup akses Suramadu di dua sisi, baik yang menuju Bangkalan maupun Surabaya. Para mahasiswa tiba di akses masuk Suramadu sisi Bangkalan sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka langsung memblokade dua jalur Suramadu. Kemacetan pun terjadi di dua sisi Suramadu.
Koordinator aksi, Abdurrahman Wahed mengatakan, aksi demonstrasi ini merupakan bentuk penolakan atas sikap pemerintah yang dinilai tidak pro rakyat dan mengutamakan kepentingan pribadi."Kami dengan tegas menolak perpanjangan masa jabatan presiden yang diwacanakan menjadi 3 periode," ujarnya.
Selain itu, mahasiswa juga menyoroti kenaikan harga minyak goreng yang terjadi sejak beberapa waktu belakangan. Mereka menilai, minyak goreng sebagai kebutuhan pokok masyarakat seharusnya harganya tidak dinaikkan terus menerus.
"Pemerintah harusnya melihat kebutuhan masyarakat. Tumpas mafia minyak goreng, karena di balik kenaikan harga tersebut, ada pihak-pihak yang bermain dan mengambil keuntungan," imbuhnya.
Usai memblokade akses Suramadu sisi Bangkalan sekitar 15 menit, mahasiswa bergerak menuju kantor DPRD Bangkalan. Mereka akan berorasi di depan gedung wakil rakyat. Demonstrasi itu sendiri dijaga 642 personel aparat keamanan. (*)
Reporter : Ashar,ist | Editor : Endang Pergiwati