
SURABAYA- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terusmemperbanyak pembuatan sanitizer chamber yang akan dipasang di berbagaifasilitas umum di Kota Pahlawan. Bahkan, saat ini sudah ada beberapa fasilitasumum yang dipasangi sanitizer chamber itu.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan pemkot sudahmulai memasang sanitizer chamber di beberapa tempat di Surabaya. Oleh karenaitu, ia meminta warga Kota Surabaya agar menggunakan fasilitas tersebut untukmenghilangkan kuman dan bakteri atau pun virus yang nempel di tubuhmasing-masing.
"Sementara yang sudah ada, kita pasang di dekat BalaiKota, di Jalan Sedap Malam, di Taman Bungkul, kemudian di KBS, dan di depan TP(Tunjungan Plaza). Nanti kita akan tambah lagi, kita produksi terus sanitizerchamber ini untuk warga Kota Surabaya," kata Wali Kota Risma, Selasa(24/3/2020).
Presiden UCLG ASPAC ini berharap, warga Kota Surabaya yangbaru pulang dari tempat kerjanya, bisa menyempatkan waktu untuk mampir disanitizer chamber itu. Tujuannya, supaya ketika pulang ke rumah dalam kondisisteril. "Sehingga keluarga kita tidak ikut tercemar virus atau bakteriyang kita bawa dari luar," pesannya.
Namun begitu, Wali Kota Risma juga meminta kepada warga KotaSurabaya untuk selalu menjaga jarak aman, terutama apabila nantinya harus antredi fasilitas sanitizer chamber itu. "Saya berharap jaraknya nanti antretetap satu meter lebih. Jangan berdesakan ketika antre mau masuk sanitizerchamber itu," ujarnya.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya iniberkali-kali memastikan bahwa sanitizer chamber ini akan terus diproduksisampai menyebar di hampir seluruh penjuru Kota Pahlawan. Namun, yang palingpenting bagi Wali Kota Risma adalah warga harus tetap menjaga jarak aman.
"Sekali lagi nanti kita akan tambah beberapa diberbagai lokasi, tapi yang paling penting bagi saya tolong saya ingatkan sekalilagi jaga jarak aman satu meter. Dimana pun kita berada, termasuk nanti saatkita berada di sanitizer chamber," imbuhnya.
Di samping itu, ia juga mengingatkan warga Kota Surabaya untuk tidak salaman terlebih dahulu dan harus selalu menghindari duduk bersama atau berkumpul bersama-sama. "Jadi, dengan tetangga kita kurangi dulu. Ini demi kebaikan kita bersama-sama," pungkasnya. (ist/ard)