28 April 2025

Get In Touch

Percepat Proyek Strategis Daerah, Bupati Blitar Paparan di Bappenas

Bupati Blitar, Hj Rini Syarifah didampingi Kepala Bappeda dan OPD terkait, saat paparan proyek strategis daerah di Bappenas.
Bupati Blitar, Hj Rini Syarifah didampingi Kepala Bappeda dan OPD terkait, saat paparan proyek strategis daerah di Bappenas.

BLITAR (Lenteratoday) - Bupati Blitar Hj Rini Sjarifah memaparkan proyek-proyek strategis daerah di Kabupaten Blitar, agar mendapat dukungan untuk dilakukan percepatan di hadapan pejabat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Jakarta, belum lama ini.

Dalam kesempatan itu, Mak Rini, panggilan Bupati Rini, didampingi oleh Kepala Bappeda Kabupaten Blitar Jumali, Spd.MAP, Kepala DPKAD Kabupaten Blitar Kurdiyanto, SE.MM, Kepala Dinas PMD Kabupaten Blitar Rully Prasetyanto, S.STP.ME, Anggota TP2ID Kabupaten Blitar Dr Sigit Purnomo, ST dan Ketua Dekranasda Kabupaten Blitar H Zaenal Arifin. Sedangkan dari Bappenas, hadir Dr Slamet Sudarsono (Deputi Bidang Politik Hukum, Pertahanan dan Keamanan) serta Dr Erwin SE.DEA.MSi (Staf Ahli Bidang Energi, Ekonomi dan Pembiayaan).

Sejumlah proyek yang dipaparkan Mak Rini antara lain, jalan lintas selatan (Pansela), perbaikan geometric pelurusan jalan Brongkos-Lahor yang terdiri dari perbaikan geometrik jembatan Sungai Bambang, perbaikan geometric jembatan Sungai Legi, geometric Sungai Lahor. "Untuk perbaikan geometric Sungai Tuwuh, telah selesai dan akhir Pebruari telah dioperasikan," tutur Bupati Blitar perempuan pertama ini.

Beberapa kendala disampaikan oleh Mak Rini, antara lain keterlambatan pembebasan lahan. Misalnya untuk perbaikan geometric, pelurusan jalan baru milik perhutani yang sudah dibebaskan. "Kita cukup mengganti tegakan saja, sedangkan proses di Perhutani simple karena aturannya jelas," kata perempuan yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar ini.

Untuk pembebasan lahan milik warga, diungkapkan Mak Rini diperlukan apraisel dan biaya yang dikeluarkan cukup besar. "Sesuai DID kita harus menyiapkan anggaran sekitar Rp 10 miliar, meski demikian Pemkab Blitar siap menyediakan anggaran tersebut," ungkapnya.

Sedangkan untuk pembangunan Pansela, lanjut Mak Rini proses pembebasan lahan masih menunggu perubahan Phrase. Dana yang dibutuhkan untuk itu sebesar Rp 20,5 miliar. "Kita sudah sediakan Rp 4,1 miliar, sisanya nanti dianggarkan di PAK Tahun 2022 ini," tandasnya.

Sejumlah proyek lain yang memerlukan dukungan mendesak dari pemerintah pusat, dipaparkan Mak Rini yakni perbaikan jalan Pabrik Gula PT Rejoso Manis Indo (RMI) di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun. Serta pembangunan pengembangan Wisata Gua Mbulthuk di Desa Tumpakkepuh, Kecamatan Bakung. "Kita minta segera dicarikan solusinya, agar bisa cepat selesai," imbuh putri dari sesepuh PKB Blitar ini.

Sementara itu menanggapi paparan orang nonor satu di Kabupaten Blitar tersebut, Slamet Sudarsono berjanji akan membantu dengan mengawal proyek-proyek strategis di Kabupaten Blitar. "Sepanjang sesuai regulasi kami akan kawal, kalau ada kendala kita carikan solusinya. Apalagi proyek proyek itu juga masuk proyek strategis nasional yang ditetapkan dalam Perpres 80 Tahun 2019," ujar Slamet yang juga putra daerah Blitar ini.

Ditambahkan Slamet, pihaknya menyarankan agar persoalan pembebasalan lahan, untuk proyek -proyek strategis tersebut segera diselesaikan terlebih dahulu. "Karena ini menyangkut kebutuhan dasar, jangan sampai proyek fisik siap tapi lahannya belum dibebaskan," pungkasnya.

Reporter : Arief Sukaputra  | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.