
Surabaya - Sejak ditetapkan sebagai zona merah, Pemerintah Kota(Pemkot) Surabaya kian waspada. Salahsatunya dengan memberikan masker di tiap-tiap kelurahan. Untuk itu, Reni Astuti, Wakil Ketua DPRD Surabaya meminta pembagian masker sesuai dengan perioritas.
Hal ini juga terkait dengan terbatasnya masker, serta masih ada kelurahan yang belum membagikan masker. Reni juga mengatakan akan segera meninjau langsung ketersediaan masker yang ada. Sebab masker sudah dianggap sebagai kebutuhan yang penting. "Kita harus memastikan ketersediannya," ujarnya, Selasa (24/3/2020).
Politisi PKS tersebut juga menuturkan, bila ketersediaan masker saat ditinjau di lapangan memang terbatas, maka harus dibuat skala prioritas. Ia menekankan masker yang terdapat di kelurahan harus tepat sasaran.
"Kalau memang terbatas, berarti kita harus buat skala prioritas. Terutama warga tidak mampu, namun tidak bisa bekerja di rumah. Sehingga terpaksa harus ke luar rumah," terangnya.
Selain itu, menurutnya warga yang masih bisa bekerja di rumah, serta mampu membeli masker jangan menjadi prioritas bantuan masker dari kelurahan. Reni menyarankan agar Pemkot bisa mengadakan operasi pasar yang khusus menjual masker. Sehingga masyarakat yang bukan prioritas bantuan masker bisa mendapatkan masker dengan mudah.
"Coba diadakan semacam operasi pasar yang menjual masker. Lalu yang bisa kerja di rumah, ya nang omah wae. Jangan terus keluar-keluar sementara waktu," ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi D, Norma Yunita menghimbau kepada masyarakat bahwa masker saat ini memang sangat diperlukan untuk pihak rumah sakit atau puskesmas. Maka dari itu, jika memang tidak ada kebutuhan yang mendesak jangan keluar rumah.
“Kelangkaan masker ini agar tetap tenang dan tidak usah terlalu paranoid terhadap kelangkaan ini, dan tidak perlu latah mengikuti yang lain untuk harus membeli ini dan itu. Karena sesungguhnya meskipun tidak ada masker kita bisa menggantinya dengan kain yang ada dirumah, dan kita bisa bentuk layaknya masker untuk penutup,” ujarnya
Dirinya juga menilai bahwa Pemkot sudah cukup bagus dalam penanganan virus covid-19 dan telah melakukan hal preventif untuk masyarakat. Akan tetapi dirinya juga menyanyangkan bahwa dinas kesehatan meninggalkan komunikasi dengan DPRD.
“Notabennya pihak DPRD juga perlu informasi terkait perkembangan berita ini. Karena sesungguhnya Dinas Kesehatan dan Komisi D adalah mitra kerja,” pungkasnya. (ard/adv)