21 April 2025

Get In Touch

Poktan Sri Rejeki Kota Kediri Sukses Panen Padi Varietas Black Madras Alternatif Pengganti Beras Merah

Anggota Poktan Sri Rejeki Kelurahan Banaran saat memanen varietas padi Black Madras dengan ciri daun dan batang padinya didominasi warna ungu gelap kehitam-hitaman.
Anggota Poktan Sri Rejeki Kelurahan Banaran saat memanen varietas padi Black Madras dengan ciri daun dan batang padinya didominasi warna ungu gelap kehitam-hitaman.

KEDIRI (Lenteratoday) - Kelompok Tani (poktan) Sri Rejeki Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren berhasil memanen padi varietas Black Madras, Jumat (11/3/2022). Padi Black Madras adalah varietas yang mereka kembangkan sendiri dan mulai ditanam 25 November 2021 lalu.

Khadariyanto, Ketua Poktan Sri Rejeki mengatakan padi yang diklaim baru pertama kalinya ditanam di Kota Kediri tersebut memiliki masa tanam relatif lebih singkat. “Saya juga kaget ternyata masa tanamnya nggak sampek 100 hari, antara 75-80 hari sudah bisa dipanen. Relatif lebih cepat dibandingkan jenis-jenis padi yang lain,” terangnya saat ditemui di sela-sela panen, Jumat (11/3/2022).

Tidak hanya masa tanam yang relatif lebih cepat, penampilan dari padi jenis ini pun juga berbeda dengan yang lain. “Cukup mencolok, seperti yang bisa kita, lihat daun dan batang padinya didominasi warna ungu gelap kehitam-hitaman sesuai namanya, namun untuk bulir padinya tetap berwarna putih,” jelasnya sambil menunjukkan tanaman padinya.

Sementara itu, Khadariyanto mengungkap alasannya bersama anggota Poktan Sri Rejeki menjajal varietas padi itu. “Kandungan gula yang rendah dari varietas padi ini sangat relevan dengan pola perilaku masyarakat yang belakangan ini lebih memilih menu-menu sehat untuk mencukupi asupan nutrisi mereka,” terangnya.

“Padi jenis ini bisa menjadi alternatif bag mereka yang saat ini tidak terlalu suka beras merah yang beredar di pasaran. Terlebih sangat cocok bagi penderita diabetes pula,” imbuhnya.

Untuk lahan seluas 30 ru (421,95 m2) yang mereka tanami, Khadariyanto menebar benih sebanyak 2 kilogram. Sedangkan per kilogram benih padi varietas Black Madras ini dibeli dengan harga Rp50.000.

“Saya rasa padi varietas ini cukup menguntungkan untuk ditanam, menimbang dari harga benih, waktu tanam, dan ketahanannya terhadap serangan hama seperti tikus dan wereng,” imbuh Khadariyanto.

Ditemui di waktu yang sama, Sri Harnanik, koordinator penyuluh pertanian di Kecamatan Pesantren, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri mengatakan upaya yang dilakukan Poktan Sri Rejeki ini juga sekaligus menjadi pilot project sebelum disosialisasikan ke poktan lain.

"Ini menjadi bagian dari pilot project dan uji coba dari DKPP Kota Kediri guna memastikan apakah padi varietas ini bisa ditanam di Kota Kediri, sekaligus kewaspadaan apa yang harus diperhatikan,” ungkapnya, Jumat (11/3/2022).

“Pada panen pagi ini, kami juga lakukan Ubinan Pengawasan Penggunaan Sarana Pertanian (Swakarsa) untuk mengetahui perbandingan hasil panen dengan padi konvensional yang sudah umum ditanam di Kota Kediri,” terangnya.

Dari hasil penimbangan berdasarakan 2 petak ubinan, petak pertama (sisi selatan) didapatkan hasil panen sebanyak 3,7 kilogram, petak kedua (sisi utara) didapatkan sebanyak 3,9 kilogram dengan rata-rata hasil panen untuk dua petak tersebut adalah 3,8 kilogram.

“Artinya padi varietas ini dapat menghasilkan panen basah sebesar 6.080 ton/ha,” kata Nanik.

Sementara itu, Mochammad Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri sangat mendukung upaya pengembangan varietas padi rendah glukosa ini. “Semoga ke depannya masyarakat bisa beralih mengonsumsi beras sehat agar mencapai ketahanan pangan,”, ungkap Ridwan, seperti yang dikutip dari laman resmi Pemkot Kediri, Jumat, (11/3/2022).

Pihaknya juga mengimbau kepada para petani untuk mengadopsi pemikiran inovatif dalam berbudidaya padi varietas tahan hama penyakit. (*)

Reporter: Gatot Sunarko

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.