20 April 2025

Get In Touch

Walikota Abu Bakar: USAID JAPRI PWD dan WEE Beri Dampak Positif ke UMKM

Walikota Abu Bakar saat membeli produk di salah satu booth UMKM peserta Program USAID JAPRI PWD dan JAPRI WEE. (foto-istimewa)
Walikota Abu Bakar saat membeli produk di salah satu booth UMKM peserta Program USAID JAPRI PWD dan JAPRI WEE. (foto-istimewa)

KEDIRI (Lenteratoday)-Program USAID Jadi Pengusaha Mandiri (JAPRI) People With Disabilities (PWD) dan JAPRI Women's Economic Empowerment (WEE) membawa dampak positif bagi UMKM Kota Kediri. Hal ini menjadi angin segar perekonomian di Kota Kediri.

Pelaksanaan USAID JAPRI PWD di Kota Kediri diikuti 208 peserta disabilitas. Terdiri dari tunanetra sebanyak 71 orang, tunarungu dan tunawicara sebanyak 110 orang, tunadaksa sebanyak 57 orang, lalu tunagrahita sebanyak 10 orang. Mereka mengikuti berbagai tahapan pelatihan mulai dari entreprenuership training, coaching, business motivation work, dan business model canvas yang diberikan oleh 9 coach disabilitas, 3 coach non disabilitas, serta 6 motivator.

Dari program ini diketahui terjadi peningkatan usaha 129 orang, peningkatan pendapatan 91 orang, dan terbentuknya pengusaha baru 8 orang. “Kita melatih teman-teman disabilitas yang ada di Kota Kediri untuk percaya diri dan bisa bergabung dengan yang lainnya bahkan di marketplace. Pemkot Kediri sendiri juga membeli produk-produk yang dihasilkan. Seperti masker,” ujar Walikota Abdullah Abu Bakar, Sabtu (12/2/2022).

Sementara itu pelaksanaan USAID JAPRI WEE yang diikuti 290 peserta pun juga memberikan hasil yang baik. Yakni, perizinan usaha 290 orang, peningkatan pendapatan sebesar 84 persen, hingga peningkatan kemampuan pengelolaan usaha sebesar 88 persen. Hasil tersebut didapat setelah para peserta mengikuti one day business training dan business coaching.

Sebagai fasilitator dalam program ini melibatkan 15 pengusaha perempuan lokal. “Kami adakan pameran dari hasil JAPRI PWD dan JAPRI WEE. Dari pameran tersebut kita bisa tahu produk mereka memang bisa dipasarkan dan layak untuk dijual. Ada beberapa yang sudah siap untuk go digital,” ungkapnya.

Abdullah Abu Bakar menilai program USAID JAPRI PWD dan JAPRI WEE ini membawa dampak bagi tumbuhnya usaha baru dan berkembangnya usaha-usaha lokal. Bahkan dari USAID juga memberikan seed funding kepada 101 pengusaha terdiri yang dari 50 pengusaha disabilitas dan 51 pengusaha perempuan.

“Saya berharap kerjasama ini terus bisa berjalan dan yakin ke depan dengan adanya kerjasama-kerjasama seperti ini pengusaha lokal lebih terbuka. Tidak hanya dapat pengetahuan dari dinas setempat tapi juga dari luar. Semoga ke depan kita bisa mengadakan yang lebih besar lagi dan membawa kebermanfaatan yang lebih besar,” pungkasnya.

Program USAID JAPRI resmi ditutup Rabu (9/2/2022) di Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya. Dalam acara penutupan ini, Walikota Kediri mendapat apresiasi dari USAID karena Pemkot Kediri berkontribusi atas pengembangan kewirausahaan dalam program JAPRI. Penghargaan diserahkan oleh Mission Director USAID Indonesia Jeffery Cohen.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Wagub Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Deputy Political and Economic Officer, U.S. Consulate General Surabaya Dylan Hoey, Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemendikbud Ristek Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc., Bupati Blitar Rini Syarifah, Wabup Trenggalek Syah Muhammad Natanegara, Executive Director Mien R. Uno Foundation Suryani Indah Sari, dan Ketua Umum Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Ibu Maulani Rotinsulu.(*)

Reporter: gatot sunarko | Editor:widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.