
LAMONGAN (Lenteratoday) - Disperindag Lamongan menggelar sidak ke sejumlah lokasi penjualan minyak. Hal itu sebagai upaya kontrol dari kelangkaan minyak goreng.
Dari pantauan di Pasar Sidoharjo dan sejumlah toko ritel modern, stok minyak di pasaran memang benar-benar menunjukan kelangkaan. Seperti di Pasar Induk Sidoharjo, para pedagang mengeluhkan stok tipis minyak goreng dengan harga yang masih relatif tinggi.
Dengan stok yang hanya sedikit di pasar tersebut, harganya masih sama seperti awal kulakan yakni per liter di angka Rp 20 ribu.
Kharisma Devi, salah satu pedagang menyampaikan, dalam 3 bulan terakhir, para distributor tidak lagi mengirim komoditi minyak goreng ke tokonya.
"Harganya masih relatif tinggi di angka Rp 40 ribu per dua kilo, dibilang langka ya memang benar adanya, para distributor tidak lagi mengirim ke saya," jawab Kharisma saat ditanya Kepala Disperindag Lamongan, Rabu (9/2/2022).
Sementara di toko ritel modern, juga saat disidak mengalami kekosongan stok dan menurut salah satu penanggung jawab kelangkaan ini karena adanya pengurangan pengiriman.
"Dari 100 persen kebutuhan dikurangi oleh distributor hingga 3,97 persen ke satu toko ritel modern," imbuhnya.
Kepala Disperindag Lamongan, M. Zamroni, menyampaikan bila minyak di seluruh pasar di Lamongan mengalami kondisi yang memperihatinkan.
"Kondisi minyak goreng ternyata stok yang ada di pasar sangat berkurang, dan harga sebagian besar masih memberlakukan harga yang lama," paparnya saat sidak Pasar Sidoharjo.
Ia memprediksi, jika kondisi ini terus berlanjut, bakal ada ketimpangan di sejumlah pelaku UMKM yang bergantung ke minyak goreng.
"Karena di Lamongan banyak produsen makanan minuman (UMKM) yang membutuhkan minyak goreng ini. Di beberapa tokoh memang banyak yang kosong," ungkapnya
Zamroni mengaku telah mengambil langkah antisipasif, salah satunya dengan koordinasi dengan Sekertaris Daerah Lamongan.
Dalam pertemuan tersebut, Sekdakab Moh. Nalikan menyampaikan di tangan agen memang ada pengurangan dari distributor maupun produsen minyak goreng yang ada di Lamongan.
"Kami meminta agar para produsen memperlancar distribusi minyak ke para agen sehingga nanti bisa memenuhi kebutuhan atau kuota di Kabupaten Lamongan," ungkap Zamroni.(*)
Reporter : Adyad Ammy I | Editor : Endang Pergiwati