Tinjau HAH Surabaya, Gubernur Jatim dan Wali Kota Surabaya: Hanya untuk Pasien Gejala Ringan dan OTG

SURABAYA (Lenteratoday) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengecek langsung tempat isolasi terpusat (isoter) Hotel Asrama Haji (HAH) di Sukolilo dan RS Lapangan Tembak di Kedung Cowek, Surabaya. Dalam kesempatan ini juga hadir Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Nurchahyanto, Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto dan Kajati Jatim M Dhofir serta jajaran Forkopimda Jatim.
Pelayanan isoter di kedua tempat ini diapresiasi oleh Gubernur Khofifah. Menurutnya, pelayanan isoter harus ditingkatkan dan dimaksimalkan lagi, agar pasien yang dirawat dapat terlayani dengan baik.
Eri Cahyadi mengatakan, tempat isoter di kedua tempat ini untuk melayani pasien gejala ringan yang menjalani isolasi mandiri (Isoman). Ketika terkonfirmasi Covid-19 tanpa gejala, Wali Kota Eri mengimbau, agar masyarakat Kota Pahlawan untuk isolasi di tempat yang telah disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Jadi insya Allah, Pemkot Surabaya menyediakan beberapa tempat seperti di kedua tempat ini. Jadi, insya Allah nanti ketika ada yang isolasi mandiri, bisa dialihkan di isolasi terpusat (Isoter) diantara kedua tempat ini. Sebenarnya isolasi mandiri boleh, tapi kalau ada keluarga dan negatif anggota keluarganya, kan kasian juga,” kata Eri Cahyadi di depan salah satu ruangan isolasi (07/02/22).
Eri memastikan fasilitas isoter yang ada di HAH dan RS Lapangan Tembak kini jauh lebih baik lagi daripada sebelumnya. Seperti halnya di Gedung Shafa HAH, ada dokter dan perawat yang standby 24 jam. Selain itu, ada juga fasilitas penunjang lainnya, seperti WiFi, kulkas, TV, ruang kamar ber-AC, kamar mandi yang bersih dan tempat olahraga.
"Di HAH bisa kita lihat, sudah bersih. Saya juga mohon maaf kepada warga Surabaya, kemarin kami melakukan perbaikan, namun kasus Covid-19 melonjak, sehingga membuat pasien kurang nyaman. Tapi, tadi setelah perbaikan selesai, Bu Gubernur (Khofifah) bilang kalau ini nyaman dibuat isoter," terang Eri Cahyadi.
Senada dengan itu, Khoirul selaku Koordinator BPBD HAH mengatakan kapasitas tempat tidur (TT) di Gedung Shofa ada 159 TT dan Zam - zam HAH ada 318 TT. Khoirul menjelaskan terkait proses administrasi nantinya melalui rujukan dari puskesmas dan diploting kamar di HAH.
“Pelayanan yang didapat disini mas, nantinya ada fasilitas kamar, pemeriksaan kesehatan setiap hari, pelayanan keluhan maupun rujukan ke RS, makan 3x sehari yang menu makanan sudah disesuaikan oleh ahli gizi,” jawab Khoirul di loby HAH.
Eri menambahi kapasitas di RS Lapangan Tembak ada 250 TT. kapasitas di dua tempat isoter ini sudah mencukupi. Bila kedepannya melebihi kapasitas, maka akan disediakan tempat lain di Gelora Bung Tomo (GBT).
"Isoter ini khusus untuk warga Surabaya. Tingkat kesembuhannya saat ini tiga hari, itu sudah bisa sembuh, kalau isoter ini kan lebih gampang memantaunya. Kalau isoman di rumah kan kita kesulitan memantaunya, oleh karena itu saya harapkan agar warga yang dinyatakan positif dan tanpa gejala, bisa melakukan isolasi di dua tempat isoter ini. Jangan di RS, kalau sudah parah baru dirujuk ke RS, kalau ringan jangan," papar Eri.
Eri meminta masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan (prokes). Meskipun pemkot telah menyediakan tempat isoter, masyarakat harus mengimbanginya dengan pengetatan prokes.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga mengimbau kepada warga Surabaya, agar melakukan isolasi mandiri di isoter yang telah disediakan oleh Pemkot Surabaya. Menurutnya, pelayanan untuk pasien Covid-19 di isoter akan jauh lebih baik dan lebih cepat sembuh.
"Yang gejala ringan, tolong jangan ke RS. Lebih baik untuk datang ke tempat isoter yang dikelola oleh Pemkot Surabaya. Di sini (isoter) akan membuat pasien lebih confident (percaya diri) dan fasilitasnya pun lengkap sekali. Bahkan ada ruangan VIP-nya, ini isoternya keren sekali," kata Gubernur Khofifah.
Senada dengan Wali Kota Surabaya, Gubernur Khofifah mengimbau, supaya masyarakat memperketat prokes dan saling menguatkan satu sama lain. Selain itu, ia juga meminta kepada jajaran Forkopimda Surabaya dan Jatim untuk menggerakkan kembali relawan Kampung Tangguh. Selain itu, juga digiatkan kembali PPKM mikro di perkampungan atau di desa-desa.
"Testing dan tracing kita Insya Allah terbaik dari daftar WHO (world health organization), keberhasilan ini berkat kerjasama dan sinergitas juga dibantu oleh jajaran TNI/Polri. Kita akan terus berkoordinasi untuk menggiatkan kembali penyekatan, supaya Covid-19 dapat terkendali," tutup Khofifah di depan pers.
Reporter: Ryan Rizky | Editor : Endang Pergiwati