20 April 2025

Get In Touch

Walikota Abu Bakar: Belajar dari Ghozali Everyday, Millenial Bisa Sukses Lewat Dunia Digital

Walikota Kediri Abu Bakar saat talk show dengan Ghozali Everyday (duduk tengah), Sabtu (29/1/2022) di Republik Dendy Cafe, Tulungagung.(Foto:GatotS/Lentera)
Walikota Kediri Abu Bakar saat talk show dengan Ghozali Everyday (duduk tengah), Sabtu (29/1/2022) di Republik Dendy Cafe, Tulungagung.(Foto:GatotS/Lentera)

KEDIRI (Lenteratoday)- Rangkaian Road Show Tri Mas Ganteng bersama Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Wakil Rektor III Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Pulung Nurtantio, mengulik kisah sukses Ghozali Everyday. Para millennial pun diharapkan bisa menjadikannya contoh memanfaatkan dunia digital untuk meraup cuan.

Ghozali Everyday membagikan ceritanya dalam Road Show Tri Mas Ganteng, Sabtu (29/1/2022) di Republik Dendy Cafe, Tulungagung. Talk show yang membahas mengenai industri kreatif  ini diikuti oleh YouTuber dan pegiat media sosial di kota tersebut.

Nama Ghozali Everyday saat ini tengah viral. Pemuda ini sukses menjadi miliarder berkat koleksi foto selfie-nya yang dijual dalam bentuk aset digital non-fungible token (NFT).

Koleksi NFT ‘Ghozali Everyday’ ramai diburu para kolektor aset digital. NFT merupakan bentuk aset kripto lain yang memanfaatkan infrastruktur blockchain. Dimana blockchain sendiri dikenal sebagai platform dasar transaksi mata uang kripto.

Pemilik nama lengkap Sultan Gustaf Al-Ghozali ini mengungkapkan tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan setenar saat ini.Awalnya Ghozali melihat peluang berbeda di NFT. Lalu ia berpikir sangat unik dan lucu apabila mengunggah foto selfie-nya. Mulanya NFT ini hanya diberi harga 0,001 ETH atau sekitar Rp 45 ribu saat ini menjadi Rp 33 juta. "Sebenarnya dari awal listing nggak niat jualan. Ya upload foto saja. Laku nggak laku nggak masalah," ujarnya.

Mahasiswa Udinus Prodi D-4 Animasi ini mengungkapkan kunci kesuksesannya adalah konsisten dalam berkarya. Ghozali sudah ratusan kali mengikuti kontes desain. Namun baru berhasil menjadi pemenang dua kali. Dari situ Ghozali tidak patah semangat dan terus mengembangkan karyanya. "Menurutku kita jangan berhenti berkarya. Harus membuat karya terus. Selain itu sebelum terjun ke NFT harus riset dulu. Agar bisa mempelajari bagaimana peluangnya," ungkapnya.

Walikota Kediri mengatakan sebagai millenial harus banyak belajar di era digitalisasi saat ini. Bisa belajar dari sosok-sosok yang viral dan berhasil menghasilkan cuan (uang). Seperti Ghozali yang saat ini viral dan di Tulungagung ada Bu Dendy juga pernah viral. Tak hanya sekadar viral bahkan Bu Dendy juga berhasil melakukan maintenance dan sustainability. Keberlanjutannya dari sisi bisnis ini yang perlu dipikirkan.

“Bu Dendy ini viral lalu bisnisnya semakin berkembang, ini contoh yang baik. Sehingga nggak kayak mercon. Meletus lalu dilupakan," ujarnya.

Walikota Abu Bakar yakin bila para YouTuber maupun penggiat media sosial bisa seperti Ghozali dan Bu Dendy. Syaratnya harus membuat konten yang menghibur dan sedang digemari masyarakat.

"Penting ngonten-nya jangan asal-asalan. Harus bikin konten yang menghibur dan membawa manfaat. Biasanya kalau kontennya dirasa orang-orang bermanfaat jadinya viral tapi tidak cepat hilang," jelasnya.

Selain itu juga, WaliKota Kediri berpesan agar jangan lupa untuk investasi ke pendidikan. Sebab biasanya orang yang berpendidikan itu lebih strategis pemikirannya dan memiliki visi jauh ke depan. Dengan ilmu yang yang dimiliki dapat menjadi solusi bagi orang lain. Entah melalui konten, inovasi, ataupun bisnis.

Sementara itu, Wakil Rektor III Udinus Pulung Nurtantio mengatakan millenial harus rajin membaca. Tidak hanya membaca buku namun juga harus bisa membaca peluang dan kesempatan. "Ke depan kita tidak akan tahu seperti apa. Perubahan sangat cepat sekali. Maka dari itu perbanyak berteman dan membangun networking," jelasnya.(*)

Reporter: Gatot Sunarko|Editor:Widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.