20 April 2025

Get In Touch

Kasus DBD Melonjak, Komisi E DPRD Jatim Ajak Masyarakat Lakukan Pencegahan

Ketua Komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Reni
Ketua Komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Reni

SURABAYA (Lenteratoday) - Komisi E DPRD Jatim mengajak masyarakat untuk melakukan langkah-langkah preventif dan kuratif untuk mencegah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang belakangan melonjak tajam.

Seperti yang diketahui DBD di Jatim mulai melonjak tajam. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Prov. Jatim, per tanggal 1-27 Januari 2022, penderita DBD di Jatim sebanyak 1.220 orang, dan 21 diantaranya meninggal. Sementara pada bulan Januari tahun 2021, penderita DBD di Jatim ada 668 orang dengan jumlah kematian 5 orang. Kasus DBD ini didominasi usia 5-14 tahun.

Sedangkan untuk daerah dengan jumlah penderita paling banyak adalah Kabupaten Bojonegoro sebanyak 112 orang, Kabupaten Nganjuk sebanyak 82 orang, Kabupaten Malang ada 73 orang, Kabupaten Ponorogo ada 64 orang, Kabupaten Tuban ada 61 orang. Sedangkan untuk kematian DBD tertinggi yakni Kabupaten Pamekasan ada 3 orang, Kabupaten Bojonegoro ada 2 orang, dan Kabupaten Nganjuk ada 2 orang.

“Saya dan teman-teman di Komisi E di sela-sela kesibukan turun ke Dapil juga kerap mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk waspada terhadap bahaya BDB,” ungkap Ketua Komisi E DPRD Jatim, Wara Sundari Reny Pramana, Jumat (28/1/2022).

Melihat kondisi itu, Komisi E juga mengajak petugas Jumantik di desa-desa agar bisa lebih aktif memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya gerakan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur).

“Abate sangat disarankan, agar bak mandi atau penampungan air bebas dari jentik,” beber kakak kandung menteri sekretaris negara Pramono Anung ini.

Dia juga meminta supaya dilakukan fogging. Apalagi jika di suatu wilayah ada yang sudah terjangkit DBD hendaknya diprioritaskan. “Intinya kita harus mengutamakan kebersihan,” kata Anggota Frakasi PDI Perjuangan DPRD Jatim ini. 

Dia menandaskan bahwa, Komisi E juga telah menjadualkan untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Kesehatan Jatim. Diharapkan dalam rapat tersebut akan mendapatkan solusi bersama terkait dengan penanganan DBD di Jatim.

“Kami masih menjadwalkan untuk RDP, memang saat ini kita sepertinya lebih fokus ke persoalan Covid-19 varian Omicron, sehingga agak abai terhadap persoalan DBD,” kata Wara. (*)

Reporter : Lutfiyu Handi

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.