Angkat Tema "Sekolah Tanpa Kekerasan", Pemkot Surabaya Apresiasi Pameran Seni SMA di Balai Pemuda

SURABAYA (Lenteratoday) – Pemkot Surabaya melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya Muhamad Fikser AP, MM mengapreasi kegiatan pameran seni di Balai Pemuda. Pameran ini menampilkan karya pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat berkolaborasi dengan Konsorsium Creative Youth for Tolerance (CREATE). Kegiatan ini sendiri diselenggarakan oleh CREATE.
Untuk pameran kali ini, CREATE mengangkat tema SETARA (Sekolah seharusnya Tanpa Kekerasan). Selain mengangkat tema SETARA, pameran ini juga bertujuan menggaungkan isu-isu seputar toleransi, keberagaman, kesetaraan gender dan inklusi sosial.
“Ini adalah sesuatu yang luar biasa, ini yang membuat anak-anak muda mengekspresikan sesuatu dalam diri melalui karya. Pemkot Surabaya berterima kasih kepada anak-anak muda yang melakukan kegiatan seperti ini,” kata Fikser sembari mengamati karya seni yang dipajang dalam pameran ini.
Fikser berpesan anak-anak muda sekarang harus tergabung dengan komunitas-komunitas positif seperti ini, sebab demografi anak muda mulai tinggi dan hal ini mampu menciptakan ekonomi kreatif yang luar biasa. Kegiatan kreatif ini mampu mengkerdilkan dan menghilangkan stigma kekerasan terhadap sebayanya.
Kegiatan tersebut sudah menghasilkan lebih dari 50 karya seni berupa lukisan, instalasi, audio-visual, lokakarya bahasa isyarat, lokakarya watercolour, lokakarya seni cukil kayu, kelas art-therapy, hingga performance art yang tersebar di Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Banten, dan DKI Jakarta. Kegiatan ini dapat disaksikan di kanal virtual www.telusuri.id/createmoments.
Fikser berharap kegiatan positif ini tidak hanya berhenti disini dan harus berkelanjutan. Kegiatan ini nantinya akan menjadi rekomendasi Pemkot Surabaya untuk digelar secara berkala, karena ini menjadi salah satu wadah mereka untuk bereskpresi. Seperti karya siswa yang mengekspresikan tidak ingin hidup dalam tekanan, ingin berbuat sesuatu untuk dunia, juga tampilan yang menggambarkan seorang perempuan yang tidak ingin ada kekerasan / pelecehan seksual.
Reporter : Ryan Rizky
Editor : Endang Pergiwati