
NGANJUK (Lenteratoday) – Upaya untuk menekan angka stunting terus dilakukan termasuk di Kabupaten Nganjuk. Untuk itu, Ketua DPRD Jatim, Kusnadi, mengapresiasi Pemkab Nganjuk yang berhasil menekan angka stunting hingga mencapai di 9 %.
"Dibawah kepemimpinan bapak Bupati, stunting bisa teratasi, diangka 1 digit. Melampaui target pak Presiden 14 persen," terang Kusnadi pada acara meluncuran Pil KB bagi Ibu ,menyusui dalam mendukung ASI eksklusif serta mencegah stunting di Pendopo Kabupaten Nganjuk, Kamis (19/1/2022).
Kusnadi juga menerangkan stunting di Indonesia masih menunjukkan angka yang tinggi, dan diharapkan ditahun 2024 bisa memenuhi standar WHO, mencapai 14 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
"Dengan pencapaian melebihi target Presiden, Kabupaten Nganjuk bisa jadi percontohan di wilayah Jawa Timur," pungkas Kusnadi.
Sementara itu, Plt. Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi mengatakan stunting Adalah permasalahan wong cilik, kaum Marhein yang harus menjadi prioritas.
"Di Nganjuk Stunting pada tahun 2018 sebesar 16,1 persen, tahun 2019 turun menjadi 11,48 persen. 2020 kurang lebih turun menjadi 11,01 persen, tahun 2021 Stunting turun menjadi 9,63 persen. Ini prestasi para kader bukan prestasi kabupaten," jelasnya.
Marhaen menerangkan keberhasilan penurunan Stunting hingga 1 digit, merupakan perasn serta semua Forkompimda Nganjuk. "Intinya adalah gotong royong, kompak, dan di Nganjuk semua kompak. Nganjuk Ngawi Guyup Rukun SAE Jaya Abadi. Dan alhamdulilah Nganjuk mendapat 8 penghargaan terkait KB," ujar Marhaen.
Selain gotong royong dalam mensukseskan program KB, khususnya penurunan Stunting, Pemkab Nganjuk mempunyai komitmen membuat kebijakan terkait KB khususnya stunting dan mempunyai kader sebanyak 2500 kader KB.
"Pemberantasan Stunting kami punya komitmen, ke sekolah berikan edukasi, memberikan penyadaran bahwa ASI Ekslusif mengurai resiko Stunting. Dan target Stunting di Nganjuk sebesar 5 persen dari jumlah penduduk," ujarnya. (*)
Sumber : Humas BKKBN
Editor : Lutfiyu Handi