
KEDIRI (Lenteratoday) - Pemkot Kediri selalu mendukung semua kebijakan yang berpihak pada kepentingan rakyat. Kali ini, Pemkot pun menyambut baik kebijakan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama yang menurunkan biaya sertifikasi halal reguler (berbayar), khususnya bagi usaha mikro dan kecil (UMK). Dari sebelumnya ditetapkan Rp 3 juta-Rp 4 juta, kini hanya Rp 650 ribu.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri, Tanto Wijohari melalui Kepala Bidang Perindustrian, Lilin Nuryani, penurunan ini tentunya berdampak sangat positif. UMKM akan semakin terpacu dan menggeliat, terlebih lagi di masa pandemi Covid-19 ini.
Sertifikasi halal dibutuhkan untuk menjamin produk yang dijual UMKM terjamin kehalalannya. Dengan itu, pembeli pun juga bisa memastikan bahwa produk yang dibelinya juga sudah tersertifikasi halal. "Ini tentunya bagus untuk UMK. Tahun lalu saja hanya empat UMK yang kami ajukan untuk sertifikasi. Dengan tarif baru, bisa jadi lebih banyak lagi," ujarnya, Selasa (18/1/22).
Lilin menyebut hingga kini surat resmi terkait dengan informasi penurunan biaya sertifikasi halal reguler (berbayar) khususnya bagi usaha mikro dan kecil (UMK) itu belum datang. Namun, sosialisasi akan dilakukan lewat zoom. "Surat resminya belum ada, namun kami diundang ikut sosialisasi lewat zoom. Kami tentunya menyambut baik ini," katanya.
Pemkot Kediri, lanjut dia, sangat mendukung perkembangan UMK. Terlebih lagi, hal itu juga sejalan dengan program dari Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar yang ingin 2022 bisa fokus pada pengembangan ekonomi, di masa pandemi Covid-19 ini.
Di Kediri bahkan sudah didirikan rumah kurasi. Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar saat peresmian 2021 lalu menuturkan, Rumah kurasi sudah lama digagas di Kota Kediri. Rumah kurasi sudah berjalan tahun 2020 hingga diresmikan setahun kemudian.
Walikota mengungkapkan awalnya mendorong dari UMK yang ada di Kota Kediri untuk masuk ke marketplace. Dari evaluasi, produk yang dikurasi semakin banyak. Bahkan, permintaan ekspor untuk produk UMK atau UMKM Kota Kediri sudah ada. "Saya sepakat UMKM itu sebenarnya tidak perlu tinggi standarnya. Yang penting good looking, eye catching produk itu, rasanya masuk dan aman," ujarnya saat itu.
Reporter: Gatot Sunarko
Editor : Endang Pergiwati