19 April 2025

Get In Touch

DPRD Kota Surabaya Sarankan 3 Langkah Cepat Cegah Omicron Menyebar

Anggota Komisi D Bidang Kesejahteraan Masyarakat DPRD Kota Surabaya, Cahyo Siswo Utomo, S.T. Foto : istimewa
Anggota Komisi D Bidang Kesejahteraan Masyarakat DPRD Kota Surabaya, Cahyo Siswo Utomo, S.T. Foto : istimewa

SURABAYA (Lenteratoday) – Terkait bertambahnya pasien Covid-19 Varian B.1.1.529 (Omicron) di Surabaya, anggota Komisi D Bidang Kesejahteraan Masyarakat DPRD Kota Surabaya, Cahyo Siswo Utomo, S.T mengajak agar warga lebih waspada dalam menjaga kesehatan.

“Omicron ini secara penyebaran lebih cepat daripada varian lainnya, tetapi secara ancaman kematian lebih rendah daripada varian Delta,” ujar Cahyo Utomo, dikutip Selasa (18/1/2022).

Cahyo berpesan agar masyarakat terus melaksanakan protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi. “Meskipun Surabaya terbilang tinggi dalam hal vaksinasi, ditambah itu (vaksin) sebagai syarat wajib, dan juga jaga imun, olahraga dan pola makan harus ditingkatkan kembali,” ucapnya.

Cahyo mengimbau Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menanggulangi Omicron ini dengan langkah cepat. Salah satu usulannya yaitu memperketat prosedur keluar - masuk di 'pintu masuk' kota. "Mulai dari terminal, bandara dan stasiun. Minimal dengan protokol kesehatan, terutama pendatang dari luar Surabaya harus diwaspadai," katanya.

Selain itu, pelaksanaan vaksinasi tetap dijalankan, termasuk booster atau vaksin dosis ketiga."Vaksin dosis 1 dan 2 terus berjalan dan vaksin booster juga dilakukan, meski kemarin dikabarkan masih menunggu stok lagi dari pusat," katanya.

Terakhir Pemkot diminta melakukan mitigasi terkait kesiapan ruang isolasi/karantina, RSUD maupaun fasilitas kesehatan lain untuk penanganan Covid-19. "Harus tetap siaga dan dipantau mengenai stok oksigen hingga obat-obatan," tuturnya.

Sebelumnya, disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Erwin Astha Triyono, bahwa jumlah pasien Omicron di Surabaya telah ada 5 orang. Hal ini terlihat usai dilakukan pemeriksaan sampel Whole Genome Sequencing (WGS) yang dikirimkan ke Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair), seperti dilansir media televise Senin (17/1/2022).

Dari lima orang tersebut, satu orang menjalani perawatan di tempat isolasi terpusat (isoter) dan empat orang lainnya sedang menjalani isolasi mandiri dengan Telemedicine.

“Perihal pelaksanaan 3 langkah cepat itu tadi, kami menyesuaikan dengan rencana Pemerintah Kota Surabaya. Usulan itu sudah sampai di Pemkot, kami merasa Pemkot Surabaya sedang merencanakan hal itu,” tutup Cahyo dengan lugas di ruangan sidang rapat Komisi D.

Terpisah, Ketua komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah, juga meminta seluruh warga Kota Pahlawan untuk tidak mengendurkan protokol kesehatan (prokes).

“Kondisi yang dikhawatirkan akhirnya terjadi. Covid-19 varian Omicron yang pertama kali di temukan di Jakarta pada pertengahan Desember 2021 lalu, sekarang sudah ditemukan di Surabaya. Saya minta seluruh masyarakat untuk patuh prokes. Jangan pernah kendurkan prokes,” kata Khusnul saat dihubungi, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk selalu taat prokes, utamanya di tempat-tempat umum memang sudah bagus. Namun meski begitu, ia masih sering menemukan warga yang tidak taat, seperti tidak menjaga jarak atau tidak mengenakan masker dengan benar.

Momen Nataru, kata Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini, banyak warga Surabaya yang berlibur ke luar kota, luar provinsi bahkan ke luar negeri. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat Surabaya yang baru saja bepergian dari luar kota, untuk melakukan tes swab atau melakukan karantina mandiri.

“Ini bukan berarti kita paranoid, bukan. Ini untuk menjaga-jaga agar kejadian lonjakan Covid-19 pada pertengahan 2021 karena adanya varian Delta, tidak terulang kembali. Mari kita bersama-sama menjaga agar kota ini tidak ada lagi lonjakan Covid-19,” ungkap legislator PDIP ini.

Dirinya juga meminta kepada Pemkot Surabaya khususnya Satgas Covid-19 untuk kembali gencar melakukan pengawasan di fasilitas-fasilitas umum yang sudah dibuka. Seperti taman, mall, pusat perbelanjaan atau pasar.

“Kita tentu tidak ingin kelonggaran yang telah diberikan Pemkot Surabaya ini menjadi penyebab melonjaknya lagi Covid-19. Mari bersama-sama, saling bekerjasama agar Covid-19 ini tidak melonjak lagi. Kita pasti bisa jika saling bekerjasama dan meningkatkan kesadaran,” pungkasnya. (Adv)

Reporter : Ryan Rizky

Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.