
LUMAJANG (Lenteratoday) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan motivasi pada para siswa yang telah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas. Hal ini seperti yang dilakukan di Lumajang.
Dalam kunjungan ke SMKN 1 Lumajang dan SMAN 1 Tempeh Lumajang, Gubernur Jatim Perempuan pertama ini meninjau langsung beberapa fasilitas sekolahan dan juga ruang kelas.
Dalam kunjungan tersebut, Khofifah dipandu salah satu siswa SMKN 1 Lumajang jurusan Teknik Geomatika untuk mengoperasikan waterpass dan theodolit, alat untuk mengukur jarak dari titik A ke titik B serta untuk mengukur titik koordinat. Juga kepada salah satu siswa di Laboratorium Kimia Industri, Gubernur Khofifah sempat memberikan masukan agar produk mereka lebih luas pemasarannya.
"Ini membuat sabun ya, nak, sudah hampir jadi ya, ini nanti kalau sudah jadi bisa diuruskan P.IRT kemudian dikemas yang menarik yang sesuai dengan keinginan anak-anak seusia kalian, dikombinasikan dengan yang bisa desain grafis tadi dan dibuat kalkulasinya seperti jurusan di kelas akuntansi tadi ," ucap mantan Mensos RI ini.
Di SMKN 1 Lumajang sendiri terdapat total 1.860 Siswa yang terbagi menjadi 54 Kelas diantaranya Teknik Geomatika, Desain Grafika, Kelas Produksi Grafika, Kimia Industri, Teknik Komputer dan Jaringan, Rekayasa Perangkat Lunak, Multimedia, Bisnis Daring dan Pemasaran, Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran, Kelas Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Perbankan dan Keuangan Mikro.
Seperti diketahui, kebijakan wajib PTM terbatas ini berdasarkan SKB 4 Menteri yakni Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Mendikbudristek, dan Menteri Agama nomor 05/KB/2021, nomor 1347 tahun 2021, HK.01.08/Menkes/6678/2021 dan 443-5847 tahun 2021. Dimana mulai Januari 2022 semua satuan pendidikan di level 1, 2 dan 3 diwajibkan melaksanakan PTM terbatas bagi yang memenuhi kriteria dan tidak boleh menambah kriteria yang berat.
"SMKN 1 Lumajang ini kalau menurut Inmendagri 1 2022 masuk kategori kedua jadi boleh masuk 100% tapi dua shift jadi 50% 50%, kemudian 6 jam pelajaran 15 menit istirahat tanpa kantin dibuka," tuturnya.
Khofifah menambahkan bahwa kriteria-kriteria tersebut perlu dilaksanakan dan dijalankan demi kebaikan bersama. Di satu sisi proses pendidikan bagi anak-anak tetap bisa dijalankan dengan tetap menegakkan protokol kesehatan yang ketat. Di sisi lainnya kesehatan dan keselamatan semua masyarakat tidak terabaikan.
"Ini pentahapan yang harus dilakukan agar anak-anak tetap bisa mendapatkan materi pembelajaran secara maksimal tetapi kita bisa tetap mengendalikan covid-19," imbuhnya.
Usai meninjau SMKN 1 Lumajang, rombongan Gubernur Khofifah kemudian menuju SMAN 1 Tempeh dan disambut Kepala Sekolah SMAN 1 Tempeh HASITO, S.Pd. beserta dewan guru dan siswa SMAN 1 Tempeh. Tiba di sekolah ini, Gubernur Khofifah meninjau Laboratorium Biologi, Ruang Kelas XI IPS 1, Kelas XI MIPA 5, XII IPS 4. Di SMAN 1 Tempeh ini terdapat 938 Siswa yang terbagi ke dalam 27 Kelas MIPA dan IPS dengan 51 orang guru.
Sembari meninjau, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga selalu memberikan semangat kepada anak-anak yang ia jumpai di sekolah-sekolah tersebut. "Semangat ya nak, harus semangat belajar dan tetap disiplin protokol kesehatan," pesannya.
Turut mendampingi pada kunjungan tersebut, Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Kepala Bakorwil Jember, Kalaksa BPBD Prov. Jatim, Kepala Dinas Pendidikan Prov. Jatim, Kepala Dinas PR KP dan CK Prov. Jatim, Kepala Dinas Kehutanan Prov. Jatim, dan Kepala Dinas Sosial Prov. Jatim.
Titik pertama yang dikunjungi yaitu SMKN 1 Lumajang. Setibanya disana rombongan Gubernur Khofifah disambut oleh Kepala Sekolah Zainal Abidin, S.Pd, para guru dan siswa-siswi SMKN 1 Lumajang.(*)
Sumber : Humas
Editor : Lutfiyu Handi