20 April 2025

Get In Touch

Pengusaha Kuliner Ini Akui Sukses Bangun Bisnis Berkat Program Permodalan UKM Telkom

Pengusaha Kuliner Ini Akui Sukses Bangun Bisnis Berkat Program Permodalan UKM Telkom

SURABAYA (Lenteratoday) - PT. Telkom Indonesia, perusahaan BUMN, yang memiliki divisi CSR dengan nama Community Development Center (CDC). Dalam program kerjanya, CSR adalah aktivitas bisnis di mana perusahaan bertanggung jawab secara sosial kepada semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat luas. Bentuk tanggung jawab itu biasanya berupa perhatian untuk meningkatkan kesejahteraan dan upaya dampak positif bagi lingkungan.

Berbagai macam kegiatan sosial untuk masyarakat, di antaranya pembangunan masjid, pemberian bantuan sembako kepada masyarakat terdampak bencana alam, pembangunan fasilitas umum, permodalan khusus UKM, dan lainnya.

Pada program kerja permodalan khusus UKM, Telkom  memiliki banyak mitra. Permodalan khusus ini hanya diberikan kepada para pelaku UKM yang juga memberikan dampak secara signifikan terhadap bisnis mereka.

Diah Arvianti, Owner Diah Cookies Surabaya, salah satu mitra UKM Telkom Indonesia yang berhasil membawa bisnisnya menjadi besar. Berlokasi di Jl. Ketandan Baru II No.6-A Surabaya, bisnisnya ini dimulai sejak tahun 2000 lalu setelah menikah, berawal dari hobi dan modal awal sebesar Rp 500.000, Diah mulai merintis usahanya tahun 2001 hingga sekarang.

Tercatat, penjualan saat itu masih sangat konvensional, dengan membawa kue keringnya dan tester dari rumah ke rumah sampai pada tahun 2005. Diah menambahkan “Tahun 2006, saya mulai mengenal sosial media dan mulai menjual kue buatan saya secara online, sejak saat itu penjualan meningkat pesat namun terhalang kapasitas produksi karena pembuatan kue kering hingga tahun 2014 masih manual, produksi yang selama ini menggunakan oven tangkring tidak mampu menampung order karena kapasitas alat produksi saat itu masih terbatas sekitar 50 kotak kue saja,” tutur Diah.

Sekitar tahun 2015 saat CDC mulai dikenal, bisnis kue kering ini mulai mengalami peningkatan lagi hingga sekarang, Diah menilai CDC sangat membantu bisnisnya, khususnya dari sektor permodalan dan  tahun ini, ia telah memiliki banyak pelanggan.

Dengan bantuan permodalan dari CDC, Diah menggunakannya untuk pembelian mesin agar meningkatkan kapasitas produksi, pembentukan tim produksi, dan pembentukan tim pemasaran.
“Pengadukan adonan yang dulunya masih dilakukan secara manual, kini bisa dilakukan secara otomatis menggunakan mesin, produksi yang dulu dilakukan oleh suami, dan anak saya, kini telah dilakukan oleh pegawai, tidak hanya itu, pemasaran kue yang dulunya hanya saya lakukan sendiri, saat ini telah dilakukan oleh tim pemasaran. Berkat adanya bantuan permodalan CDC, saat ini dalam sekali produksi, kami mampu memproduksi hingga 200 kotak kue,” ujar Diah.

Perkembangan terakhir bisnis kue yang saat ini digelutinya,mampu merubah tempat berjualan yang dulunya teras rumah, menjadi toko yang memberikan kesan “eye catching” di tengah tengah perkampungan. Ini bertujuan untuk menyamakan persepsi masyarakat dengan persepsi brand yang dibangun olehnya, dengan cita rasa yang enak dan kemewahan.

Tidak hanya itu, Diah dan suaminya berencana untuk ke depannya membangun cafe, dengan menu camilan andalan kue kering yang diproduksinya sendiri. Walaupun bisnisnya dibilang telah berkembang pesat, Diah tetap menjadi sosok yang ramah di lingkungannya. Diah juga berpesan kepada para pelaku usaha lainnya “Untuk temen-temen para pelaku UKM, mulai aja dulu karena dengan itu kita bisa belajar, dan beranilah untuk menghadapi prosesnya,” pungkasnya.

Reporter : Nur Hidayah
Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.