20 April 2025

Get In Touch

Kasus Omicron di Indonesia Terus Bertambah, Perlukah Lokdown Mikro?

Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta (Ant)
Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta (Ant)

JAKARTA (Lenteratoday) -Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono menyebut situasi pandemi Covid-19 di Indonesia masih terkendali. Meskipun kasus yang terinfeksi varian Omicron terus bertambah.

Dia menyebut masuknya varian Omicron ke Indonesia memang sulit dicegah. Di tengah situasi tersebut, dia mengimbau seluruh pihak agar tidak panik.

"Kehadiran omicron direspon dengan tenang dan rasional. Kasus boleh naik, dan sulit dicegah, tidak perlu panik karena tidak diikuti dengan kenaikan hospitalisasi & kematian," kata Pandu dikutip dari akun Twitternya @drpriono1, Senin (27/12/2021).

Dia mengungkapkan pemerintah saat ini harus tetap menggencarkan vaksinasi Covid-19 agar terjadi kekebalan kelompok dan meminimalkan risiko Omicron.

"Syaratnya vaksinasi terus dilanjutkan dengan tuntas agar pastikan setiap anggota keluarga kita divaksinasi lengkap," ujarnya.

Setiap penduduk Indonesia, kata Pandu, bisa berkontribusi secara nyata dengan memastikan setiap anggota keluarga sudah divaksinasi lengkap. Dengan begitu, kasus Covid-19 di Indonesia bisa tetap terkendali.

"Indonesia bisa mempertahankan kondisi pandemi yang terkendali selama tahun 2022," imbuhnya.

Pandu menyoroti masih lemahnya pengawasan karantina bagi masyarakat yang melakukan perjalanan luar negeri. Terlebih, para pelaku pelesiran tersebut justru memanfaatkan fasilitas negara untuk menjalani karantina secara gratis.

"Dari 27 kasus omicron yang ditemukan pada pelaku perjalanan LN kemarin, didapat 9 orang pelaku perjalanan dari Turki. Mungkin biaya wisata ke Turki paling murah, dan sering pilih karantina gratis di Wisma, yang seharusnya karantina di hotel dengan biaya sendiri. Bisakah lebih tegas?," tanya Pandu.

Lockdown Mikro

Sementara itu Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana untuk meningkatkan pembatasan ruang gerak masyarakat (lockdown) level mikro di Indonesia, untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 khususnya varian Omicron.

Dia mengatakan kebijakan lockdown level mikro akan mempertimbangkan perkembangan penyebaran Covid-19 varian Omicron dalam beberapa hari terakhir.

"Testing dan tracing akan membantu kita mengidentifikasi potensi penyebaran kasus dengan cepat dan mengisolasi penyebaran tersebut supaya tidak meluas. Melalui testing dan tracing yang kuat, langkah lockdown di level mikro, seperti yang dilakukan di Wisma Atlet, dapat kita implementasikan seandainya transmisi lokal varian Omicron sudah terdeteksi [di lingkungan masyarakat]," kata Luhut dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Senin (27/12/2021).

Hasil sementara Serosurvei Nasional juga menunjukan tingkat kekebalan masyarakat yang cukup tinggi. Namun masih terdapat beberapa daerah Kabupaten/Kota dengan vaksinasi dosis 1 dibawah 50 persen.

"Pemerintah terus mendorong peran serta Pemerintah Daerah untuk terus memaksimalkan suntikan vaksin di wilayahnya," ujarnya.

Pemerintah meminta kepada seluruh daerah untuk memastikan kesiapan fasilitas RS dan isolasi terpusat dari sekarang untuk memitigasi hal-hal yang tidak diinginkan. Penegakan prokes dan penggunaan PeduliLindungi dalam masa Nataru juga harus terus ditingkatkan.

Jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia tercatat ada sebanyak 46 orang. Adapun, penduduk yang tertular Omicron sebagian besar merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri.

"Hingga saat ini, per kemarin (Minggu) kasus Omicron telah mencapai 46 kasus dan hampir seluruhnya pelaku perjalanan luar negeri yang berasal dari berbagai negara," ujar Luhta (*)

Sumber: Bisnis.com

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.