19 April 2025

Get In Touch

Ini Alasan Kamu Harus Nonton Film Yuni

Film Yuni.
Film Yuni.

MALANG, (Lenteratoday) - Yuni, salah satu film yang sedang banyak diperbincangkan di jagat maya. Tak hanya karena unik dan mengangkat kearifan lokal budaya Banten, akan tetapi isi dari film Yuni juga menarik banyak perhatian, sebab dalam film ini, penggambaran pernikahan anak di tengah masyarakat, dibungkus secara apik oleh Kamila Andini.

Kamila Andini, mengemas keresahannya terhadap pernikahan dini di daerah dengan sangat ciamik, disamping memperlihatkan urgensitas dari isu tersebut, Kamila berhasil menghadirkan representasi perempuan yang beragam.

Ada banyak alasan untuk menyaksikan film ini di layar lebar, berikut hal-hal yang akan kamu temui di Film Yuni:

Budaya Banten

Membawa budaya Banten sebagai salah satu bingkai yang tak lepas dari kekhasan sebuah daerah. Disiapkan sejak tahun 2017, Yuni berhasil merepresentasikan budaya Banten dengan lebih rinci dan menarik. Banten yang banyak terkenal sebagai salah satu daerah dengan pendekar dan pencak silatnya, jadi salah satu icon yang menarik untuk ditelisik dalam film. Tak hanya itu, logat bicara pun menjadi salah satu hal yang juga sangat diperhatikan dalam representasi yang dilakukan Fim Yuni.

Isu Pernikahan Dini

Isu pernikahan dini atau pernikahan di usia muda menjadi salah satu hal yang jadi topik utama dalam film ini. Yuni, digambarkan sebagai seorang gadis remaja cerdas dengan impian besar untuk kuliah. Ketika dua pria yang hampir tidak dikenalnya datang melamar, ia menolak lamaran mereka. Penolakan itu memicu gosip tentang mitos bahwa seorang perempuan yang menolak tiga lamaran tidak akan pernah menikah.

Mitos yang masih melekat pada perempuan bahkan di era urbanisasi, seringkali membelenggu perempuan dan menghambat cita-cita perempuan. Perempuan masih dianggap hanya sosok yang dipandang sebagai mesin penghasil keturunan. Dilematika melawan arus inilah yang dihadirkan film.

Sudut Pandang Perempuan

Film Yuni berhasil membawa penonton pada bagaimana cara memandang masalah dari sudut pandang perempuan. Pernikahan usia remaja hampir selalu menghantui perempuan. bahkan sejak ia duduk di bangku sekolah.

Reporter : Reka Kajaksana

Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.