09 April 2025

Get In Touch

Bertambah Jadi 3 Kasus Omicron, IDI Klaim Efektivitas Vaksin Masih Bagus

Lockdown diberlakukan di RS Darurat Wisma Atlet setelah ditemukan varian Omicron. (Foto.Dok)
Lockdown diberlakukan di RS Darurat Wisma Atlet setelah ditemukan varian Omicron. (Foto.Dok)

JAKARTA (Lenteratoday)- Varian Omicron kembali terdeteksi pada Jumat, 17 Desember 2021 sebanyak dua kasus. Dengan tambahan tersebut saat ini telah ada tiga temuan varian Omicron di Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut efektivitas vaksin corona masih efektif untuk menangkal varian Omicron dan mendorong pemerintah terus menggecarkan penyuntikan.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi mengatakan dua pasien tersebut merupakan hasil pemeriksaan sampel dari 5 kasus probable Omicron yang baru Kembali dari luar negeri. “Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet,” kata Nadia, Sabtu (18/12/2021).

Terpisah, Ketua Umum PB IDI dr Daeng M Faqih menyebut efektivitas vaksin corona masih efektif untuk menangkal varian Omicron. Karena itu, Daeng berharap agar vaksinasi terus digencarkan oleh pemerintah.

"(Efektivitas vaksin) masih bagus, masih bagus. Karena masih bagus dengan beberapa laporan dari Afsel, vaksinasi harus terus kita lakukan," kata Daeng dalam diskusi bertajuk 'Heboh Omicron', Sabtu (18/12/2021).

Daeng menuturkan setelah adanya 3 kasus varian Omicron di Indonesia, sebaiknya pemerintah mulai mempertimbangkan untuk membatasi pintu masuk ke Indonesia. Selain itu, kata dia, tempat karantina juga harus diperketat."Saya kira memang ini kalau kita sudah tahu seperti ini langkah yang harus cepat dilakukan kita perlu perketat lagi pintu masuk mau tidak mau," ucapnya.

"Kemudian di tempat karantina seperti Wisma Atlet dilakukan yang paling bagus itu pengetatan juga lah. Mestinya pasien yang dikarantina seharusnya tidak boleh menularkan ke petugas di tempat karantina. Jadi mohon lebih diperketat lagi supaya pasien yang dikarantina tidak menularkan ke petugas," sambung Daeng.

Selain itu, kata Daeng, perlu dilakukan tracing untuk seluruh petugas di Wisma Atlet hingga keluarga yang bersangkutan. Hal ini, perlu dilakukan untuk mendeteksi penularan varian tersebut.

"Kemudian karena sudah ada penularan ke petugas meski petugas cleaning service maka seluruh kru yang berada di tempat karantina itu sebaiknya di lakukan tracing, bahkan kalau bisa tracing-nya dilanjut ke keluarga petugas yang dikarantina sehingga memang kita mendapatkan gambaran sudah sejauh mana ini," kata dia.

Lebih lanjut, ia menuturkan langkah lockdown di Wisma Atlet merupakan langkah yang tepat setelah ditemukannya varian Omicron."Ya sebaiknya begitu (lockdown), karena memang seharusnya tempat karantina itu harus terpisah dari dunia luar, lockdown enggak lockdown itu memang dia harus ada sistem yang terpisah," tutup Daeng.(*)

Reporter: ashar/ant

Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.