
NIAS UTARA (Lenteratoday) - Jalanya program Kejar Mutu oleh Kemendikbudristek RI di Kabupaten Nias Utara berjalan lancar, tim Fasilitator dari Tunas Mandiri Jawa Timur telah merampungkan misi mereka untuk meningkatkan kompetensi literasi.
Seperti yang menjadi pertimbangan sebelumnya, pembelajaran dalam jaringan atau daring dinilai melahirkan sejumlah problem baru. Diantaranya hilangnya pengetahuan dan keterampilan (learning loss).
Dalam hal ini, Lembaga Tunas Mandiri Jatim berkonsentrasi untuk melakukan pemetaan dan pendampingan kompetensi literasi, numerasi, dan psikososial. Kegiatan itu dilakukan selama satu bulan penuh yang berakhir pada hari Sabtu (11/12/2021).
Imam Fadlli, ketua tim fasilitator, mengatakan bahwa lembaganya telah berkoordinasi dengan kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Utara dan Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Utara untuk merealisasikan program yang dilaksanakan selama satu bulan ini.
“Kami juga sudah berkoordinasi dan bekerjasama dengan sepuluh kepala sekolah untuk menyamakan persepsi tentang tujuan program ini,” tutur kandidat doktor Universitas Merdeka, Malang ini pada Selasa (7/12/2021).
Menurut Imam Fadlli, selama pendampingan para tim fasilitatornya menemukan beberapa kasus di mana peserta didik mengalami kesulitan, di bidang literasi dasar, seperti membaca dan kemampuan berbahasa Indonesia.
“Untuk kompetensi numerasi pada kelas tinggi (4,5 dan 6) di beberapa sekolah masih mengalami kesulitan yang cukup signifikan,” ungkapnya.
Selanjutnya, Fadlli berharap agar pasca berakhirnya program ini akan ada tindak lanjuti dengan mengoptimalkan partisipasi multi pihak, baik sekolah, orang tua dan dinas pendidikan. Hal itu untuk mengejar ketertinggalan di bidang numerasi dan literasi.
"Kami juga melakukan pendampingan psikososial untuk meningkatkan semangat belajar. Hal ini penting untuk meningkatkam asupan keterampilan dan pengembangan ketangkasan pelajar," singgungnya. (*)
Reporter : Adyad Ammy I
Editor : Lutfiyu Handi