
Madiun - Walikota Madiun, Maidi mengingatkan kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan di sekitar kota. Hal ini sampaikan saat menghadiri Sosialisasi Persiapan Lomba Go Green and Clean yang diadakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Madiun, Kamis (6/3/2020).
Dalam kesempatan itu, ia juga berpesan agar memanfaatkan betul setiap momen atau kegiatan yang diadak Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun. Utamanya untuk lomba Go Green and Clean, masyarakat harus konsisten dan membawa dampak yang bagus ke masyarakat itu sendiri.
"Jadi apa yang kita lakukan itu konsisten dan membawa outcome yang bagus jadi kalau dikatakan juara ini harus bermanfaat bagi semua lingkungan," ujar Walikota.
Sehingga, lanjut Walikota Maidi, apabila pelaksanaan lomba ini berjalan cukup bagus, diharapkan setiap RT, RW, Keluraham hingga Kecamatan berbondong-bondong secara mandiri memghias lingkungan sekitar.
Mantan sekda kota itu mengaku jika lomba ini menjadi suatu kegiatan awal untuk menumbuhkembangkan rasa kecintaannya terhadap lingkungan di Kota Madiun. Jika ini berjalan demgan baik pemerintah berjanji akan terus mengalokasi anggaran tambahan untuk pengembangan biaya selanjutnya.
"Satu tahun konsisten saya anggarkan 250 juta untuk kampung tematik. Nanti namanya tempat lingkungan pesona," pungkasnya.
Sementara itu Hery Setiawan Kepala Bidang (Kabid) Penaatan dan Peningkatan Kualitas DLH Kota Madiun mengatakan jika usai acara pihaknya akan mensosialisasikan perihal apa saja yang harus disiapkan kepada kecamatan-kecamatan yang mengikuti lomba.
"Karena sebelum menuju go green and clean kota para peserta harus mengikuti lomba tingkat tingkat kecamatan dulu," terang Hery sapaan lekatnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan jika DLH Kota Madiun menfasilitasi 3 kecamatan untuk mengikuti lomba. Selanjutnya, dari juara 1,2 dan 3 tingkat kecamatan baru akan diikut sertakan ke tingkat kota.
Hery juga mangatakan ada beberapa perbedaan lomba tahun ini dengan tahun sebelumnya. Misal apabila ada kelurahan yang sudah mendapatkan gelar juara itu tidak boleh diikutsertakan kembali.
"Contohnya kelurahan A RW1 pernah menang, ya kelurahan itu tidak boleh mengikutsertakan RW 1 ganti RW yang lain yang belum pernah menang. Selain itu dewan juri, selama ini dari kota Madiun saja, nanti saya usahakan karena itu permintaan pak wali insyaallah saya upayakan semua juri dari luar daerah terutama di Provinsi Jawa Timur," tutupnya. (sur/adv)