
MALANG (Lenteratoday) - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang bakal mendiri Rumah Sakit Pendidikan (RSP) yang berkualitas dan mampu dijangkau sivitas akademika serta masyarakat sekitar. Pendirian RSP ini juga sebagai syarat terbentuknya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK).
Pembahasan berdirinya RSP ini dilakukan dalam workshop penyusunan roadmap pendirian RSP. Workshop tersebut dijadwalkan berlangsung selama tiga hari Kamis-Sabtu (25-27/11/2021) di Jambuluwuk Kota Batu.
Berdirinya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) di UIN Malang disyaratkan harus memiliki rumah sakit sendiri, keberadaan RS harus di bawah naungan P2KM. "P2KM UIN Malang saat ini membawahi Poliklinik Ummi, Pendirian RSP, dan Satgas," kata Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (P2KM) UIN Malang Prof. Dr. dr. Bambang Pardjianto.
Bidang kesehatan, lanjut dia, merupakan salah satu unsur pokok dalam kehidupan manusia. Melihat pentingnya memberikan pelayanan kesehatan maka UIN Malang membentuk P2KM agar lebih efektif dan terorganisir. "Ini semua tidak lain untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi sivitas akademika dan masyarakat sekitar," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Drs. Mahfudh Shodar, M.Ag dalam arahannya meminta agar workshop penyusunan roadmap RSP ini bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat di masa mendatang.
Penyusunan roadmap ini sangat strategis sekali, sebagai panduan atau petunjuk yang akan mengarahkan jalannya program yang akan dilakukan. "Roadmap harus bisa mengakomodir kebutuhan ke depan sesuai dengan kebutuhan zaman," pintanya.
Mahfudh menjelaskan bahwa pendirian RS ini embrionya P2KM sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat. RSP UIN Malang ini diharapkan bisa menjadi pusat pelayanan kesehatan yang tidak hanya di level Malang Raya saja akan tetapi bisa lebih dari itu.
"Dengan adanya FKIK diharapkan UIN Malang memiliki RSP yang berkualitas. Oleh sebab itu roadmap harus bisa mengakomodir kebutuhan sesuai zamannya di masa depan," tegasnya.
Oleh sebab itu, pertemuan ini jangan hanya sebatas membahas persiapan saja, akan tetapi harus bisa lebih dari itu. Menyusun roadmap harus memiliki percepatan dan lompatan yang bisa membawa UIN Malang menjadi kampus yang maju dan bereputasi internasional.
"Semoga workshop selamat tiga hari ini menghasilkan perencanaan yang unggul sesuai dengan apa yang diharapkan rektor yaitu unggul bereputasi internasional," pungkasnya. (*)
Reporter : Reka Kajaksana
Editor : Lutfiyu Handi