
SURABAYA (Lenteratoday) – Menghadapi tantangan di masa New Normal saat ini, Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK UBAYA) telah menyiapkan diri menghadapi tuntutan kemajuan ilmu kedokteran agar dapat memberikan banyak sumbangsih pada dunia kedokteran.
Berdiri sejak 29 Maret 2016 melalui Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor: 131/KPT/I/2015, FK UBAYA menjadikan fakultas ke delapan dan termuda di lingkungan UBAYA. Pendirian FK UBAYA dilandaskan pada keinginan untuk memenuhi partisipasi dalam pembangunan kesehatan terutama pemenuhan kebutuhan akan tenaga dokter di Indonesia, khususnya bagian timur.
“Persebaran dokter belum merata. Bahkan kebutuhan dokter di Jawa Timur juga belum menyeluruh,” tutur Dekan FK UBAYA Prof. Dr. Rochmad Romdoni, dr. SpPD, SpJP(K) FIHA, FASCC saat diwawancara melalui telepon, Senin (8/11/2021).
Sebagai upaya menjawab tuntutan kemajuan ilmu kedokteran dan persaingan institusi pendidikan kedokteran, FK UBAYA mencoba membangun keunggulannya di bidang kedokteran herbal (herbal medicine). Pemilihan bidang ini didukung oleh keberadaan Fakultas Farmasi UBAYA yang sangat berkembang dan menjadi salah satu rujukan pendidikan kefarmasian di Indonesia.
Menurut Prof. Romdoni, kedokteran herbal akan berguna dalam uji klinis penggunaan obat herbal kepada pasien. FK UBAYA telah menyediakan fasilitas pendukung dalam mencapai keunggulan di bidang kedokteran herbal berupa Botanical Garden dan Animal Lab yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas penelitian.
“Mahasiswa bukan hanya belajar herbal, tetapi juga manfaat herbal bagi pasien. Visinya, saya harap lulusan FK UBAYA menjadi dokter berkualitas, unggul dan berwawasan internasional,” katanya.
Selain itu, bidang lain yang diharapkan dapat mendukung keunggulan FK UBAYA adalah teknologi kedokteran. Pemanfaatan teknologi dalam proses pendidikan kedokteran merupakan jawaban akan tantangan era industri 4.0 untuk memberikan pengalaman belajar sekaligus mengembangkan kemampuan literasi teknologi bagi dokter lulusannya.
Berbagai upaya pengembangan terus dikerjakan oleh FK UBAYA, seperti penambahan laboratorium biomedik dan pengembangan clinical skills lab (CSL) sehingga memenuhi syarat untuk menjadi lokasi Objective Structured Clinical Examination (OSCE) nasional. Disisi lain, juga terdapat laboratorium komputer yang telah dikembangkan menjadi Computer-Based Test (CBT) Center bertaraf ujian nasional.
FK UBAYA menjalin kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan maupun non pendidikan untuk memperluas akses yang bertujuan meningkatkan kapasitas institusi maupun sumber daya manusia (SDM). Sama halnya dengan sarana untuk Rumah Sakit Pendidikan. Saat ini RSUD Ibnu Sina, Gresik menjadi RS Pendidikan utama bagi FK UBAYA. Namun, Yayasan UBAYA kini sedang membangun rumah sakit tipe B yang berlokasi dekat kampus UBAYA Tenggilis agar nantinya bisa menjadi RS Pendidikan bagi FK UBAYA.
“Saya optimis bahwa FK UBAYA akan semakin berkembang. Saya melihat SDM disini bagus dan infrastruktur yang sangat didukung oleh yayasan,” tutup Prof. Romdoni.