25 April 2025

Get In Touch

BNPB: Penyebab Banjir di Batu Kurangnya Vegetasi Lereng Gunung Arjuna

Ilustrasi longsor di Kota Batu (Ist)
Ilustrasi longsor di Kota Batu (Ist)

BATU (Lenteratoday) -Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat menyebut, penyebab banjir bandang di wilayah Kota Batu akibat minimnya vegetasi area lereng Gunung Arjuno.

Abdul Muhari Kepala BNPB pada konferensi pers Sabtu (6/11/2021) menjelaskan, tidak adanya bendung alam pada punggung tebing gunung arjuna menjadi salah satu faktor musibah tersebut.

“Ada 7 punggungan dan 6 alur lembah sungai mati. Di dalamnya sebenarnya ada aliran air yang sisi tebingnya sangat terjal, sisi ini tidak dilindungi oleh vegetasi yang rapat, hingga terjadi skrect," jelas Aan, sapaan akrabnya.

Karena tidak ada vegetasi maka bendung alam tidak terbentuk. Ketika terjadi hujan tebing ini bisa longsor. Hujan di tebing itu tidak hanya membawa material pasir, tapi membawa juga pohon tumbang. Inilah yang menyebabkan banjir bandang menerjang Kota Batu.

Minimnya vegetasi di area tersebut adalah karena lahan yang seharusnya menjadi hutan lindung dan bendung alam, dibuka untuk menjadi lahan kebun semusim, atau pertanian. Sejauh ini, pemerintah kota batu akan melakukan susur sungai demi melihat potensi bendung alam yang berada di sekitar titik.

BNPB merekomendasikan pemerintah kota batu untuk kembali melakukan penanaman kembali dengan jenis tumbuhan yang bernilai ekologi dan ekonomi.

"Pemerintah Kota Batu bisa melakukan penanaman kembali dengan menggunakan tanaman yang bisa menyerap debit air skala besar, yang memiliki akar kuat, namun juga bisa memberikan nilai ekonomi bagi warga sekitar," terang Aan.

Walikota Batu, Dewanti Rumpoko segera menyelesaikan permasalahan banjir secepatya. Pemerintah daerah juga akan melakukan pendataan terkait kerugian materiil yang disebabkan oleh banjir.

Rencananya proses evakuasi dan pembersihan akan dilaksanakan hingga tanggal 6 November. Sedangkan pendataan korban diperkirakan akan mulai dilakukan pada tanggal 8 November 2021.

“Saat ini kami masih fokus pada upaya evakuasi dan penanganan darurat bencana, untuk pendataan lebih detail nanti akan segera kami kabarkan, bersyukur semua korban hilang sudah ditemukan sebanyak 7 orang, sudah di evakuasi, dan tempat-tempat yang sangat berdampak, sekarang alhamdulillah sudah bisa dilalui,” jelas Dewanti pada awak media (*)

Reporter: reka kajaksana

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.