20 April 2025

Get In Touch

DPRD Jatim Akan Tinjau Tambang Tumpang Pitu

DPRD Jatim Akan Tinjau Tambang Tumpang Pitu

Surabaya – Menanggapiaksi unjuk rasa yang dilakukan warga Desa Sumberagung, Banyuwangi penolakankeberadaan tambang emas di Tumpang Pitu, Banyuwangi belakangan ini, DPRD Jatim berencanauntuk turun ke lapangan. Para anggota dewan ini akan meninjau langsung kondisidisana.

Anggota Komisi D DPRDJatim M Satib mengatakan bahwa dengan adanya gejolak pada sebagian masyarakatatas tambah emas di gunung Tumpang Pitu tersebut, maka jelas distu ada masalah.“Kalau kita melihat dengan sederhana, ketika sebagian masyarakat ada yangmenolak berarti distu ada pesoalan yang belum tuntas,” katanya.

Dia menandaskan bahwaketika ada masyarakat yang kontra maka pasti ada yang pro. Maka, lanjut Satib,sudah menjadi tugas anggota DPRD Jatim untuk melihat secara konferhensif persoalanapa yang sebenarnya yang belum terselesaikan. “Nanti disitulah peran anggotadewan untuk bisa menuntaskan dan mendorong sisi mana yang belum, tugas kitadorong untuk dituntaskan. Karena bagaimanapun juga mereka juga warga negara Indonesia,”tandasnya.

Disatu sisi, Satibmerasa khawatir dengan adanya ekplorasi dan ekploitasi di Tumpang Pitu tersebutmasyarakat sekitar hanya sebagai penonton. Seharusnya, ketika di tempat itu adaekplorasi maka ada harapan masyarakat menjadi bagian dari ekplorasi itu. Satibmalah menduga tidak menutup kemungkinan ada masyarkaat yang hanya menonton.

“Ketika distu ada massakontra berarti ada persoalan yang berlum tuntas. Makanya kita lihat dan kitabaru bisa melakukan serta menemukan jalan keluar,” tandas politisi PKB ini.

Untuk itu, lanjut Satib,Komisi D DPRD Jatim berencana melakukan kunjungan langsung pada bulan Maretdepan ini. Sayangnya dia masih belum bisa memastikan waktu nya, sebab masihmenyesuaikan dengan kegiatan yang lain.

Ketua Komisi D DPRDJatim Kuswanto juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan bisa memberikankeputusan selama belum melakukan tinjauan langsung ke lokasi. “Ya kami akanmenjadualkan melakukan kunjungan ke sana (tumpang pitu). Kita akan melihatlangsung, setelah itu baru bisa mengambil sikap,” tandasnya.

Seperti yang diketahui,warga melakukan aksi di depan Kantor Gubernur Jatim menolak keberadaanpertambangan Tumpang Pitu. Pertambangan emas tersebut dilakukan yaitu, PT BumiSuksesindo (PT BSI) dan PT Damai Suksesindo (PT DSI). Keduanya adalah anakperusahaan PT Merdeka Copper Gold, Tbk.

Sejak tahun 2012,perusahaan tersebut telah melakukan penambangan di gunung Tumpang Pitu. Wargamenilai, akibat penambangan tersebut banyak terjadin krisis sosial ekologis dansejumlah persoalan keselamatan ruang hidup rakyat. Diantara kerusakan yangditimbulkan akibat kegiatan penambangan emas ini yaitu terjadi bencana lumpurpada 2016 lalu. Bencana itu menimbulkan kerusakan lingkungan terutama dipesisir pantai pulau Merah di Sumberagung. Penambangan itu juga menimbulkanpencemaran dan polusi tanah, udara, dan suara yang signifikan. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.