
SURABAYA (Lenteratoday) - Keberadaan Kampung Urban Farming di seluruh kecamatan Kota Surabaya mendapat perhatian dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Surabaya. Dosen Fakultas Pertanian bersama tim meninjau langsung Kampung Oase di Ondomohen Magersari V, Rabu (3/11/2021).
Ramdan Hidayat, Dosen Fakultas Pertanian UPN Surabaya, mengatakan, Kampung Sayur menjadi fokus program unggulan pengembangan pertanian di Kota Pahlawan. Ada 11 kampung dan
akan berkoordinasi supaya hasil sayur yang dibudidayakan secara komersial layak untuk dijual.
"Kampung Oase Ondomohen mempunyai satu kelebihan, tidak hanya kampung sayur tapi juga sebagai kampung urban farming yang orientasinya diarahkan ke wisata. Mudah mudahan nanti konsep seperti ini bisa diperbanyak di tempat tempat yang lain sehingga harapannya akan ada beberapa destinasi tempat wisata. Lumayan untuk satu hari kunjungan tidak hanya disini saja tapi di beberapa tempat," jelasnya.
Mengingat, budidaya sayur yang ditanam begitu banyak sekali jenisnya. Seperti Sayur Bayam Afrika di Ondomohen merupakan jenis baru di Indonesia, khususnya di Surabaya.
"Kalau bisa tematik dibuat banyak spesies bagus apalagi dilengkapi perikanan ternak tanaman hias holtikultura lain. Sehingga layak dijadikan kampung urban farming. Pemasaran ini secara volume itu masih sedikit. Tenntunya saling berkomunikasi dan menjelaskan hasil panennya berapa baik lewat grup WA tau sosial media," tuturnya.
"Sehingga bisa terjual di salah satu outlet. kebetulan di Mojo ada yang menjual sayur hidroponik di rumah sakit haji. ternyata permintaannya meningkat. Lalu ada koordinasi kampung kedurus bisa suplai tambahan. Jadi dari 11 kampung yang lain bisa memberikan kontribusi meskipun akan ada volume secara komersial bisa bekerja sama dengan instansi," imbuhnya.
Fakultas pertanian saat ini sedang mengembangkan mata kuliah pertanian perkotaan. Dalam pelaksanaannya, UPN membutuhkan tempat praktek mahasiswa. Karena sampai saat ini lebih dari 60 persen penduduk dunia tinggal di kota.
"Dengan adanya ini bisa mengurangi jarak antara produsen dan konsumen di kota dalam rangka efisiensi. 11 kampung akan kami bina meskipun ada peluang untuk mengembangkan tiap tiap kecamatan lantaran secara lahan layak dijadikan urban farming. Kami mulai dari sini supaya bisa berkembang dan membuat jadwal destinasi wisata atau Surabaya Urban Farming Tourism. Bisa kami tawarkan apakah jadwalnya weekend. Ini bakal menarik wisatawan dan lebih lama membelanjakan uangnya," tutupnya. (*)
Reporter : Ardini Pramitha
Editor : Lutfiyu Handi