
Surabaya - Boyband Populer Korea, BTS merilis album terbarunya, Map of the Soul: 7 pada Jumat (21/2/2020) tepat pukul 18.00 waktu Korea Selatan. Penggemarnya, atau yang biasa disebut ARMY, menyambutnya dengan gegap-gempita.
BTS mengungkapkan konsep album terbaru Map of the Soul: 7 merupakan perpaduan antara 'bayangan' dan 'ego'. Konsep tersebut diakui terinspirasi dari situasi yang mereka alami pada tahun lalu.
Dikutip dari laman CNNIndonesia.com, RM menjelaskan, BTS sempat harus menunda rilis album baru setelah mengambil masa istirahat pada 2019. "Karena 'Map of the Soul: 7' adalah comeback pertama kami dalam 10 tahun, kami ingin menghasilkan satu cerita berkualitas tinggi. Jadi muncul ide mengkombinasikan antara 'bayangan' dan 'ego'," kata RM dalam acara live streaming yang diadakan sebagai pengganti acara jumpa pers karena kekhawatiran terhadap virus Corona di Seoul, Senin (24/2/2020) siang waktu Indonesia.
lebih lanjut ia menambahkan, "'Bayangan' adalah rasa sakit dan penderitaan yang kami alami, dan 'ego' adalah menerima semua itu sebagai nasib dan kami melangkah maju. Kami menuangkan jiwa, energi dan kerja keras dalam menyelesaikan album ini."
Terkait dengan judul album, Jin mengungkapkan bahwa Map of the Soul: 7 menjadi upaya BTS melihat kembali kebersamaan mereka sebagai tim selama tujuh tahun.
"Dalam album kami sebelumnya, 'Map of the Soul: Persona', kami berbicara tentang dunia, tentang perasaan bahagia dalam cinta dan citra kami. Dalam album baru ini kami ingin berbicara tentang masalah lain, seperti pengalaman yang membuat kami bersatu di sini dan perasaan emosional yang kami rasakan," ujar Jin.
Album teranyar ini berhasil memecahkan rekor penjualan dengan 2,6 juta keping di hari pertama. Capaian itu sekaligus mencatat angka penjualan album tertinggi yang pernah dicapai oleh BTS dalam satu hari.
Map of the Soul: 7 berisi 10 lagu anyar, dengan salah satu lagu yang bertajuk On merupakan kolaborasi antara BTS dan solois Australia, Sia.
"On adalah lagu yang menampilkan energi kuat BTS. Dalam tujuh tahun, sering kali kami tergoda dan lupa diri. Setiap kali itu terjadi, kekhawatiran kami pun tumbuh. Tetapi sekarang, menurut saya, BTS berhasil untuk tidak lupa diri. Jadi lirik lagu itu menggambarkan upaya kami menghadapi kesulitan dan kesedihan." kata Suga, mengutip Soompi.
On sendiri, yang menampilkan nada-nada tinggi khas Sia, disebut bakal mengingatkan pada lagu Bon Jovi, Living on a Prayer.
Menurut V, setiap member BTS telah sepakat untuk mengkombinasikan pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam setiap lagu.
"Kami menyusun lagu-lagu dalam album ini yang secara organik, menghubungkan Persona, Shadow dan Ego. Contohnya, Black Swan adalah pengakuan soal kekhawatiran kami sebagai artis. Louder than Bombs adalah ekspresi bayangan diri," tutur J-Hope. (har/ins)