
KEDIRI (Lenteratoday) - Masyarakat Kota Kediri kini dapat kembali berolahraga di dalam Gelanggang Olahraga (GOR) Jayabaya. Namun demikian sesuai peraturan PPKM Level 1, sebelum memasuki GOR para pengunjung diwajibkan scan QR Code aplikasi PeduliLindungi.
GOR Jayabaya sebenarnya sudah dibuka sejak Kota Kediri masuk level 2, berbagai kegiatan olahraga dan kebudayaan telah dilaksanakan tempat tersebut. Salah satunya Simulasi Pementasan Seni dan Budaya Panji yang diadakan Dinas Kebudayaan Provinsi Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar berpesan dengan kembali dibukanya GOR Jayabaya, diharapkan masyarakat tetap dapat mematuhi protokol kesehatan (prokes).“Beberapa fasilitas umum bertahap kami buka, termasuk GOR Jayabaya. Hal ini sesuai harapan masyarakat Kota Kediri dapat kembali berolahraga di GOR Jayabaya, sekaligus membantu memulihkan perekonomian para pedagang di sekitar GOR Jayabaya. Namun masyarakat harus tetap tertib menjalankan 5M,” ujar Mas Abu.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, (Disbudparpora) Nur Muhyar menyampaikan, seluruh pengunjung GOR Jayabaya dipastikan sudah divaksin. “Disbudparpora telah membuka kembali GOR Jayabaya dengan catatan seluruh pengunjung telah divaksin. Sudah terpasang juga QR Code PeduliLindungi di pintu utama masuk GOR dan seluruh pengunjung harus scan,” ujar Nur.
Mengenai kapasitas, saat ini GOR Jayabaya dibatasi hanya 25 persen dari daya tampung kisaran 8.000-10.000 pengunjung. Pada tribun juga telah diberi tanda “X” dengan jarak 2 meter. “Pembatasan pengunjung yang masuk otomatis telah terpantau melalui aplikasi PeduliLindungi,” tambahnya.
Sebelum terbitnya QR Code, Koordinator Pengelola Harian GOR Jayabaya Dian Adi Wicaksono menyampaikan para pengunjung diminta menunjukkan surat vaksin. “Seperti kemarin saat ada pementasan jaranan, selain pakai PeduliLindungi pengunjung juga bisa menunjukkan kartu vaksin,” ujar Dian.
Pada awal bulan November 2021, akan kembali diadakan kegiatan di GOR Jayabaya dan telah ditetapkan teknis prokes penonton yang ketat. Mulai dari hanya penonton dengan vaksin lengkap yang boleh masuk, pengukuran suhu dan memastikan tubuh dalam kondisi sehat. “Selain itu, jumlah penonton akan dibatasi hanya mencapai 10 persen dari kapasitas dan kami telah mempersiapkan jalur masuk dan keluar yang berbeda bagi penonton,” tutup Dian.
Reporter: Gatot Sunarko
Editor : Endang Pergiwati