19 April 2025

Get In Touch

Sinematografer Tertembak Mati, Muncul Larangan Bawa Senjata Api saat Syuting

Halyna Hutchins, director of photography
Halyna Hutchins, director of photography "Rust" (Ant)

JAKARTA (Lenteratoday) -Kematian seorang sinematografer yang ditembak dengan pistol properti oleh aktor dan produser Alec Baldwin di lokasi syuting film “Rust” telah memicu seruan pelarangan penggunaan senjata api saat syuting untuk mewujudkan keselamatan di tempat kerja selama produksi film.

Dalam insiden yang terjadi pada Kamis (21/10/2021) waktu setempat itu, sinematografer Halyna Hutchins meninggal tak lama setelah ia dilarikan ke Rumah Sakit Universitas New Mexico. Sutradara Joel Souza terluka dan menjalani perawatan. Kini Souza sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.

Mengutip AFP pada Senin (25/10/2021), sebuah petisi diluncurkan di situs web change.org mengenai pelarangan tersebut dan telah mengumpulkan lebih dari 15.000 tanda tangan pada Minggu.

“Tidak ada alasan untuk hal seperti ini terjadi di abad ke-21. Ini bukan awal 90-an, ketika Brandon Lee dibunuh dengan cara yang sama. Perubahan perlu terjadi sebelum nyawa berbakat tambahan hilang,” kata teks petisi yang diluncurkan oleh penulis skenario dan sutradara Bandar Albuliwi.

Pada 1993, aktor Brandon Lee yang merupakan putra legenda seni bela diri Bruce Lee terbunuh setelah ditembak oleh pistol yang berisi peluru asli saat dia sedang syuting "The Crow."

Senator negara bagian California, Dave Cortese, juga mengeluarkan sebuah pernyataan pada Sabtu (23/10/2021) waktu setempat bahwa pihaknya berencana untuk memperkenalkan undang-undang yang melarang penggunaan senjata api untuk set film dan produksi teater di negara bagian.

“Ada kebutuhan mendesak untuk mengatasi pelanggaran kerja yang mengkhawatirkan dan pelanggaran keselamatan yang terjadi di lokasi produksi teater, termasuk kondisi berisiko tinggi yang tidak perlu seperti penggunaan senjata api langsung,” kata Cortese, dikutip dari The Washington Post, Senin (25/10/2021).

Ia menambahkan bahwa industri hiburan harus mampu menciptakan situasi produksi film dan televisi yang lebih aman bagi kru.

Lainnya, sutradara Craig Zobel mengatakan pada masa sekarang tidak ada alasan lagi untuk menggunakan senjata api sungguhan dalam set mengingat hal tersebut bisa dilakukan saat pascaproduksi.

“Ada komputer sekarang. Tembakan [pada seri saya] semuanya digital. Anda mungkin bisa tahu, tapi siapa yang peduli? Ini adalah risiko yang tidak perlu,” tulis Zobel yang menyutradarai drama Kate Winslet "Mare of Easttown” di akun Twitternya.

Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki insiden penembakan itu. Menurut pernyataan tertulis yang telah dilihat oleh AFP, penyelidikan telah difokuskan pada seorang spesialis yang bertanggung jawab atas senjata dan asisten sutradara yang menyerahkan senjata itu kepada Baldwin.

Memoriam

Sinematografer 42 tahun itu menjadi pengarah fotografi di set New Mexico untuk film "Rust" saat Alec Baldwin menembakkan senjata properti yang menewaskannya, dikutip dari Reuters, Sabtu.

Para kolega dan teman-teman sinematografer itu meminta dunia untuk fokus kepada Hutchins dan bakatnya di saat industri film berdebat tentang penggunaan senjata properti di lokasi syuting dan peran Baldwin.

"Ada Alec Baldwin, semua berita bicara tentang dia karena kita suka sensasi seperti ini," kata sinematografer Andriy Semenyuk. "Dan saya sangat ingin hanya fokus mengenang orang yang sangat berbakat... karya yang dia buat di industri ini."

"Itulah sosoknya, belum lagi kepribadiannya, dia juga seorang ibu yang luar biasa. Kenanglah dia atas karyanya, bakatnya, pencapaiannya."

Lahir di Ukraina, karier Hutchins di Los Angeles meliputi sinematografi untuk 32 film, termasuk "Archenemy" yang dibintangi Joe Manganiello.

"Saya terkejut," cuit Manganiello. "Saya beruntung bekerja bersama Halyna Hutchins sebagai DP di Archenemy. Dia sangat berbakat dan orang yang hebat. Saya tidak percaya ini bisa terjadi di era ini... tembakan dari senjata properti bisa membunuh kru? Sungguh tragedi yang menyedihkan. Doaku untuk keluarganya."

Hutchins memulai karier sebagai jurnalis investigasi kemudian belajar di Institut Film Amerika dan pindah jalur ke sinematografi, profesi yang didominasi lelaki. Dia dinobatkan sebagai bintang baru oleh majalah American Cinematographer pada 2019 (*)

Sumber: Antara

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.