19 April 2025

Get In Touch

PKM Unesa, Rancang Mesin dan Website UKM Jenang di Ponorogo

PKM Unesa, Rancang Mesin dan Website UKM Jenang di Ponorogo. (Foto: Dok.Humas)
PKM Unesa, Rancang Mesin dan Website UKM Jenang di Ponorogo. (Foto: Dok.Humas)

Ponorogo (Lenteratoday)- Di tengah pandemi Covid-19, Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi salah satu sektor yang sangat terimbas. Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pun berkomitmen untuk melakukan pendampingan melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Tujuannya adalah agar para pelaku UKM bisa terus bertahan.

“Selain pendidikan dan penelitian, salah satu Tri Dharma atau tiga kewajiban Pergutaun tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat. Ini menjadi salah satu bentuknya,”ujar salah satu dosen yang masuk dalam Tim PKM Unesa, Muammar Zainul Arif, S.Pd. Untuk diketahui selain Muammar, ikut ambil bagian dalam PKM ini Aries Dwi Indriyanti, S.Kom., M.Kom, dan I Gusti Lanang Putra Eka P, S.Kom., M.Kom

Salah satu yang menjadi sasaran adalah UKM Jenang , UD. Teguh Raharjo di Ponorogo. Usaha dagang yang beralamat di Jalan Wibisono, Kepatihan itu memproduksi jenang khas Ponorogo.

Jenang merupakan makanan tradisional khas Kota Reog ini dengan salah satu komponennya, santan kelapa.

Proses pembuatan santan harus dilakukan sesegera mungkin agar tidak basi sehingga kualitas jenang terjaga. UD. Teguh Raharjo, setiap harinya mengupas kelapa secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama.

“Dengan bantuan mesin dari Unesa diharapkan bisa memudahkan proses produksi jenang. Di sisi lain, tentunya kualitas jenang juga akan terjaga,” jelasnya.

Selain mesin, Unesa juga mengembangkan website untuk memperluas jaringan pemasaran jenang UD. Teguh Raharjo. Seperti diketahui, selama masa pandemi daya beli masyarakat sangat lesu, sehingga menghambat pemasaran terutama penjualan secara offline.

Dengan hadirnya, website maka penjualan secara online diharapkan bisa digenjot. Website ini memuat varian produk, ketersediaan, alamat, kontak, sehingga calon konsumen dapat menghubungi penjual tanpa datang ke lokasi dan produk dapat dikirimkan setelah dilakukan pembayaran.

Menurut Mummar Arif, website ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan pasar produk jenang dan  di masa mendatang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan UD. Teguh Raharjo.

Secara terpisah, pelaku UKM UD. Teguh Raharjo, Rudy Hartono mengatakan sangat berterimakasih kepada Unesa.

“Prosses produksi kami sangat terbantu sekali. Sementara dengan adanya website, dalam pemsaran juga makin mudah. Sekarang kan memang era digital ya,” katanya.

Ada tiga produk utama yang dijual; jenang berbahan beras dan ketan, serta wajik. Laiknya warisan, Rudy menjaga cita rasa jenang resep warisan leluhurnya. Tak hanya itu, bentuknya pun tetap dipertahankan. Dicetak seukuran batu bata dengan berat 500 gram.

Bedanya, jika dulu benar-benar mencetak jenang dengan cetakan batu bata, kini cetakannya boks plastik. Perbedaan lain, dulu mengemas jenang dengan selembar daun pisang, kini Rudy  menggunakan kertas sebagai pembungkus. “Daun pisang semakin sulit didapat,” katanya.

Selain memproduksi jenang ‘original’, UD Teguh Rahardjo juga membuat jenang aneka rasa. Setidaknya ada puluhan rasa yang mereka tawarkan, dari rasa buah-buahan hingga bahan baku lain.Ia mengatakan pengembangan produk itu berlangsung sejak akhir era 1980an ketika mendapat undangan berkunjung ke sentra industri dodol Garut di Jawa Barat.(*)

Reporter: Ardini/adv

Editor: Widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.