
MALANG (Lenteratoday) - Wakil Rektor 4 Universitas Brawijaya Malang, Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, M.S. dalam kesempatan bersama lentera bercerita tentang perjalanannya menjadi seorang profesor.
Sasmito mengaku, kecintaannya terhadap dunia penelitian hingga membawa ia sampai pada titik yang sekarang. Saat ditanya soal dedikasi, Sasmito sangat yakin jika ilmu pengetahuan mampu membawa perubahan yang besar bagi negara.
“Ilmu pengetahuan itu bisa membawa kebaikan dan perubahan yang pesat bagi kehidupan. Kalau tidak ada ilmu pengetahuan, maka dunia akan terus stagnan pada posisi tersebut, kita akan selalu berada dalam kondisi yang sama,” terangnya pada Rabu (20/10/2021).
Sasmito yakin jika potensi ketahanan pangan di Indonesia sangat variatif. Akan tetapi dalam praktiknya, masih belum dikembangkan secara massive. Untuk itu, dia kerap kali melakukan penelitian dalam bidang mikrobiologi. Penelitian tersebut sebagai upaya pengembangan potensi nabati nusantara untuk kehidupan yang lebih berkelanjutan.
“Saya memang lebih banyak fokus pada potensi tumbuhan di Indonesia. Karena sebenarnya tumbuhan di Indonesia sangat bermanfaat,” katanya menjelaskan.
Pada penelitiannya, ia sempat menemukan pengganti pakan ternak yang selama ini menggunakan senyawa kimia. Sempat ada gelitik untuk menawarkan hasil penelitiannya pada beberapa perusahaan, agar hasil ternak bisa lebih baik dan berkelanjutan.
Akan tetapi dia mengurungkan niatnya, karena dia merasa kurang pas dengan sistem kerja pasar yang penuh persaingan. Ia kemudian memilih untuk kembali mengabdikan diri pada ilmu pengetahuan. Pendidikan adalah panggilan jiwanya.
Reporter : Reka Kajaksana
Editor : Lutfiyu Handi