21 April 2025

Get In Touch

Silver Man” Bertahan Hidup di Tengah Gejolak Ekonomi Pandemi Covid-19

Silver Man” Bertahan Hidup di Tengah Gejolak Ekonomi Pandemi Covid-19

SIDOARJO (Lenteratoday) - Pandemi Covid-19 menjadi salah satu alasan banyak perusahaan yang mem-PHK pekerjanya. Menjadikan angka pengangguran semakin meningkat, serta banyak kejadian memilukan yang dialami masyarakat.

Seperti yang dialami Samsul (49) warga asal Banyuwangi yang diberhentikan dari pekerjaannya karena pandemi dan memutuskan untuk menjadi "Silver Man” atau manusia perak untuk mengais rezeki di persimpangan jalan dan lampu merah Jalan Medaeng, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (15/10/2021).

Menjadi manusia silver adalah salah satu cara yang dipilih Samsul untuk bisa bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Cara ini dipandang cukup mudah meski penuh risiko bagi kesehatan akibat cat yang dipakai hingga dikejar Satpol-PP.

Samsul mengatakan,Modal utama pekerjaan ini adalah bahan cat yang biasa digunakan untuk sablon dan minyak goreng, minyak tanah, minyak sayur, atau minyak zaitun, dan menjejak aspal tanpa alas kaki tiap harinya. katanya.

Di sisi lain, mengamen dengan cara ini bukannya tanpa risiko. Kandungan logam dan kimia berbahaya pada cat yang Samsul gunakan bisa saja mengancam kesehatan paru dan kulitnya.

"Kalau kelas kita, lebih takut gak bisa kasih makan anak istri mas, Kalau kena Covid, paling mati. Ya sudah memang gak bisa apa apa. Selesai sudah urusan. Tapi semasa hidup, tanggung jawab tetep harus dipikul mas apalagi anak saya masih sekolah,” Ya sadar kalau ini bahaya, kita juga gak tau nanti efeknya gimana. Ya kembali lagi, Mas. Saya gak ada pilihan, cari kerja juga sudah gak dapat-dapat,”Sehari saya bisa membawa 100 sampai 200 ribu. Tapi hari ini sepi, ujarnya.

Terlepas dari gejolak ekonomi yang sedang melanda negeri ini, Kondisi mendesak yang memaksa kita untuk memenuhi kebutuhan, ada baiknnya pekerjaan yang dilakoni didasarkan pada aturan-aturan berlaku apalagi pekerjaan ini harus mengorbankan nyawa kita dalam jangka panjang. Merebaknya Manusia silver memang masih menjadi kontraversi dan pekerjaan rumah bagi dinas sosial setempat dan Kementerian Sosial secara menyeluruh, tutup Samsul. (*)

Reporter : Sahlan Kurniawan

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.