20 April 2025

Get In Touch

Camilan Kreasi Pasutri Lamongan ini Diminati Keluarga Presiden

Pasutri muda asal Lamongan saat berkesempatan mengisi podkaesang. Foto : Istimewa
Pasutri muda asal Lamongan saat berkesempatan mengisi podkaesang. Foto : Istimewa

LAMONGAN (Lenteratoday) - Jerih payah pasangan suami istri Achmad Zanuar dan Elinda Eka Nurcahya asal Lamongan kini berbuah manis. Usaha kripik kulit ikan patin yang mereka jalani kini berkembang pesat hingga disukai keluarga presiden Joko Widodo.

Perjalanan usaha yang dinamai Nyonya Patin itu rupanya tak semulus yang dikira. Karena kreasinya itu, sampai menarik minat keluarga Presiden RI. Bahkan, Istri presiden yang merupakan Ibu Negara pun sampai memesan khusus untuk dikirim ke kediamannya.

Kelezatan kripik itu membuat keluarga presiden penasaran. Sampai-sampai, putra bungsu presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, sempat mengundang pasutri ini untuk mengikuti sesi podcast bersama dia.

Pasutri tersebut menceritakan bahwa inovasinya itu berawal dari melimpahnya kulit patin yang terbuang di suatu pabrik. Kebetulan saat itu sang suami bekerja di pabrik pengolahan ikan.

Melihat banyaknya kulit ikan patin itu, maka sang suami berinisiatif membelinya dari pada dibuang sia sia. Kemudian, dia memutar otak untuk menjadikan barang yang dianggap limbah itu menjadi barang bernilai ekonomi. Hingga akhirnya muncul ide untuk mengolah kulit ikan patin tersebut menjadi kripik nan lezat.

"Kita sering usaha, sering gagal. Tapi kita tidak berhenti di situ, kita cari peluang gimana caranya kita bisa kembali memulai usaha," kata Achmad Zanuar, Rabu (13/10/2021).

Saat awal-awal produksiya, dia empat jatuh bangun karena kesulitan pemasaran. Bahkan, dia mengaku sempat putus asa dan ingin menyudahi usaha tersebut. Namun, tekatnya kembali bangkit, perlahan namun pasti usaha itu mulai berkembang dan menjadi besar. Produksi yang awalnya hanya dilakukan pasangan pasutri tersebut, kini sudah tidak mampu lagi melayani banyaknya permintaan. Akhirnya mereka mempekerjakan 4 orang untuk menambah jumlah produksi.

"Saya bawa pulang, saya kasih ke istri sebagai hadiah ulang tahun. Saking seringnya usaha gagal, alhamdulillah istri saya kecewa. Terus kulit ikan patin itu kita proses bersama istri saya dan memulai lagi usaha yang baru dan saya bikin merk nyonya patin. In syaa Allah kalau nyonya patin membawa rejeki dan membawa ketekunan dalam berbisnis," ucap Zanuar.

Kini nyonya patin bisa dinikmati oleh seluruh peminatnya, pengembangan usaha telah merambah pasar digital. "Penjualan kita seluruh Indonesia, karena kita kerjasama dengan marketplace blibli.com, jadi kita bisa menjangkau seluruh Nusantara," tuturnya.

Keripik kulit ikan patin Nyonya Patin tersedia dalam 3 varian rasa, yaitu rasa original, sapi panggang, dan rasa telur asin. Harganya juga bervariasi. "Untuk rasa original dan sapi panggang Rp 25 ribu, yang telor asin Rp 40 ribu, kemasan 160 gram," katanya. (*)

Reporter : Adyad Ammy I.

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.