
SURABAYA (Lenteratoday) – Permodalan serta akses untuk mendapatkan modal kerap kali menjadi kendala dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UKMK). Untuk menjawab masalah tersebut, saat ini sudah ada aplikasi Griyaskomill yang bisa menjadi jembatan akses permodalan antara UMKM dengan perbankan.
Gemilang Putra, founder Griyaskomill, menjelaskan bahwa UMKM dapat menggunakan aplikasi Griyaskomill sebagai alat bantu yang akan menolong mereka untuk mendapatkan modal. Sebab, aplikasi ini akan mengarahkan pelaku UMKM untuk bisa memenuhi persyaratan mendapatkan kredit usaha dari Bank. Baik persyaratan kelengkapan perijinan, record transaksi, maupun persyaratan lainnya.
“Aplikasi ini berisi data base UMKM khususnya di Surabaya. Data base tersebut diantaranya perizinan, sampai record transaksi harian. Sehingga bank memiliki data untuk verifikasi kredit,” kata Gemilang saat menjadi pembicara talkshow bertajuk “Solusi Pemodalan Bisnis untuk UMKM” di arena Jatim Fair 2021, Grand City Surabaya, pada Sabtu (9/10/ 2021).
Saat ini, Griyaskomill sudah memiliki ratusan anggota pengusaha UMKM. Mereka terdiri dari beberapa komunitas UMKM yang ada di Surabaya dan sekitarnya.
Sementar itu, dalam talkshow yang terselenggara atas kerjasama Skomill dan Himpunan Pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah Indonesia (Hipmikimdo) DPC Kota Surabaya, BNI serta Dharma Wanita Persatuan Surabaya ini juga menghadirkan beberapa pembicara.
Diti Amandante, owner Preston Cookware, menceritakan berbagai tantangan dalam membangun UMKM. Salah satu yang menjadi kendala sekaligus tantangan adalah tentang keterbatasan modal. Kemudian, komdisi pandemi Covid-19 juga membuat semua sektor ekonomi terkontraksi termasuk usahanya.
Sementara itu, Wiwiek Widayati, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Surabaya mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung upaya pembengan UMKM. Termasuk salah satunya adalah dengaan kehadiran aplikasi Griyaskomill ini tentunya akan mempermudah pelaku UMKM untuk mendapatkan permodalan.
Dia juga mengatakan Disperindag juga terus berupaya pemberikan kemudahan-kemudahan pada para pelaku UMKM. Salah satunya adalah dengan hadirnya layanan perizinan usaha secara online, sehingga masyarakat bisa langsung mengaksesnya dari mana saja. “Kami akan terus berupaya memberikan berbagai kemudahan dan mendukung pengembangan UMKM,” tandasnya.
Sementara itu, Agung Kurniawan, Pemimpin BNI Sentra Kredit SME Jembatan Merah Surabaya mengatakan bahwa perbankan memiliki banyak produk pembiayaan yang bisa membantu UMKM. Diantaranya Kredit Usaha Rakyat, untuk pembiayaan Rp 50 juta – 500 juta, dan Kredit Wirausaha untuk pembiayaan Rp 500 juta - 1 Milyar Rupiah.
Namun untuk bisa mendapatkan pembiayaan ini, UMKM harus memenuhi syarat-syarat yang sudah ditetapkan, dan pada kenyataannya, banyak UMKM gagal memenuhi persyaratan. Dia menandaskan, hadirnya aplikasi Griyaskomill ini tentunya akan membantu bank untuk mengetahui informasi dari UMKM yang mengajukan permodalan.
Bagus Tri Widiantoro, sekretaris umum Hipmikimdo Surabaya, yang memandu acara tersebut menambahkan bahwa untuk naik kelas, UMKM harus tertib dalam administrasi, bukan hanya fokus pada produksi dan pemasaran. “Tertib administrasi inilah yang memungkinkan UMKM bisa lebih mudah mendapatkan akses pemodalan,” Ungkap Bagus Tri Widiantoro sebagai kesimpulan dari talkshow.
Dia juga menambahkan, bahwa tumbuh kembangnya UMKM bukan hanya menuntut peran dari pemerintah, namun membutuhkan peran semua pihak, baik pelaku UMKM, perbankan, komunitas UMKM, dan bahkan startup seperti aplikasi Griyaskomill.
Acara Talkshow diakhiri dengan pemberian secara simbolis Kredit Usaha Rakyat BNI pada 5 UMKM Kota Surabaya yang telah menggunakan platform Griyaskomill. Penyerahan dilakukan oleh Gurlin Balirante selaku KCU BNI Tanjung Perak, dan Viki Yossida selaku Ketua Skomill (Sentra Komunitas Milenial).
Acara yang dipenuhi peserta ini menghadirkan narasumber Dra. Wiwiek Widayati, Kepala Disperindag Kota Surabaya; Chusnur Ismiati, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Surabaya; Diti Amandante owner Preston Cookware; Agung Kurniawan, Pemimpin BNI Sentra Kredit SME Jembatan Merah Surabaya; dan Gemilang Putra, Founder GriyaSkomill. (*)
Reporter : Ardini Pramitha
Editor : Lutfiyu Handi