30 April 2025

Get In Touch

Peringatan Hari Rabies, Mentan Luncurkan Vaksin dan Serum Buatan Anak Bangsa

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), sedang meninjau pelaksanaan vaksinasi rabies untuk hewan peliharaan di Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya, Jumat (8/10/2021).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), sedang meninjau pelaksanaan vaksinasi rabies untuk hewan peliharaan di Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya, Jumat (8/10/2021).

SURABAYA (Lenteratoday) - Peringatan Hari Rabies 2021 berlangsung di Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya, Jumat (8/10/2021). Acara itu dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), bersama seluruh kepala daerah di Indonesia dan pejabat terkait.

Pada kesempatan yang sama, Syahrul meluncurkan dua vaksin dan satu serum buatan anak bangsa. Mulai vaksin untuk rabies, vaksin flu burung hingga serum flu babi. 

Dalam sambutannya, Syahrul mengaku bangga, serta akan melaporkan temuan ini kepada Presiden Joko Widodo. Menurutnya, dua vaksin dan satu serum ini merupakan temuan yang pertama di dunia.

"Pertama adalah vaksin rabies bertajuk Neorobivet. Vaksin ini merupakan karya asli anak bangsa. Vaksin tersebut sudah teregistrasi dan terverifikasi untuk vaksin pada anjing, kera hingga kucing," ujarnya.

Vaksin kedua, lanjut Syahrul, vaksin Afluvet Hilow. Vaksin itu merupakan vaksin kombinasi yang mengandung virus H5N1 atau Flu Burung dan H9N2 atau Avian Influenza. Vaksin tersebut juga bisa memberikan perlindungan pada virus AIH5N1.

"Ketiga ada serum flu babi bertajuk Scovet ASF. Serum ini merupakan yang pertama di dunia, karena selama 50 tahun penelitian, vaksin flu babi belum juga ditemukan. Tak hanya itu, serum ini juga sudah diujicobakan di sejumlah babi ternak dan memiliki efektivitas hingga 52%," terangnya.

"Hari ini kami melepas dua vaksin, satu serum. Kalau vaksin sudah diuji dan serum melalui proses yang panjang. Vaksin flu burung ini menjadi kebanggaan Indonesia," imbuh Syahrul

Ia juga mengakui, untuk menciptakan vaksin hingga serum ini melalui proses yang tidak mudah. Tahapannya harus masuk ke lab, hingga diperlukan pengujian berkali kali. 

"Kalau salah-salah bisa kena virus yang membahayakan kehidupan. Kepada Dirjen Peternakan, saya apresiasi. Jika ini didengar Presiden pasti bangga banget. Karena belum ada di dunia," tuturnya 

Syahrul juga berharap vaksin ini bisa memberi manfaat yang besar kepada masyarakat. Karena, virus memiliki sifat zoonosis atau bisa menular ke manusia.

"Jangan anggap satu virus tidak bisa menjadi 100. Atau satu juta menjadi dua juta. Pengalaman dengan Covid 19 ini sudah dua tahun, semua pakai masker. Kita lawannya virus yang tidak kelihatan dan bisa masuk ke semua sektor," pesan Syahrul.

"Ini adalah bagian untuk mengingatkan kita bahwa rabies menjadi tantangan bagi kesehatan masyarakat," pungkasnya. (*)

Reporter : Ardini Pramitha

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.