
Blitar - Dalam rangka Pembukaan kembali Pasar Legi Kota Blitar, pemkot menggelar serangkaian acara mulai tasyakuran (kenduren) hingga hiburan rakyat wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Anom Suroto dengan lakon Wahyu Katentreman, Kamis(20/2/2020).
Acara yang dihadiri Kepala OPD, Muspika dan pejabat di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Blitar ini, diawali dengan hiburan Tari Emprak, yang dipersembahkan putra putri pedagang Pasar Legi Kota Blitar.
Selanjutnya Ketua Panitia Acara, Suhani menyampaikan terima kasih mewakili para pedagang atas dibukanya kembali pasar kebanggaan warga Kota Blitar ini. "Karena kita para pedagang sudah menunggu 3,5 tahun, sejak terbakar Juni 2016 lalu," tutur Suhani dihadapan undangan dan ratusan pedagang yang hadir.
Suhani menuturkan untuk lantai 1 sudah selesai dan siap digunakan, hanya di lantai 2 yang membutuhkan finishing yaitu lantai keramik, sekat, listrik dan hydrant (pemadam kebakaran). "Semoga secepatnya bisa dituntaskan, sehingga pedagang bisa nyaman dan aman menggunakannya," ujarnya.
Selain itu Suhani juga meneruskan aspirasi pedagang yang sudah 3,5 tahun tidak berdagang, kini mengalami kekurangan modal. "Semoga bapak Plt Walikota bisa membantu, mencarikan solusi bantuan modal. Kalau bisa dalam bentuk hibah," pungkas Suhani disambut tepuk tangan para pedagang.
Acara yang digelar di halaman depan pasar tradisional terbesar di Kota Blitar tersebut, terlihat meriah dan menghibur. Apalagi panitia juga menyediakan 2 layar lebar, agar warga dan pedagang bisa nyaman menikmati hiburan khas Jawa tersebut.
Sementara itu Plt Walikota Blitar, Santoso dalam sambutannya atas nama pribadi dan pemkot menyampaikan terima kasih, atas kerja keras semua pihak sehingga pembangunan kembali Pasar Legi pasca terbakar bisa terwujud dan selesai. "Sehingga besok pagi, sudah mulai bisa digunakan oleh para pedagang," kata Santoso.
Diungkapkan Santoso jika selama 3 tahun ini pemkot berusaha mencari dana, untuk membangun kembali. "Baik ke pemerintah provinsi sampai ke pusat, tapi akhirnya dengan persetujuan DPRD Kota Blitar kita menganggarkan sendiri melalui APBD 2019 sebesar sekitar Rp 39 miliar," ungkap pria yang akan maju mencalonkan diri sebagai Walikota Blitar pada 2020 ini.
Ditengah persaingan bisnis dan kemajuan teknologi, dimana hanya melalui handphone bisa berbelanja. Santoso yakin Pasar Legi mempunyai segmen konsumen tersendiri, berbeda dengan pasar modern. "Sehingga perlu kreatifitas, agar pedagang bisa bersaing dengan pasar modern dan lebih semangat," tandasnya.
Untuk finishing di lantai 2, Santoso berjanji akan berusaha menyelesaikan pada tahun 2020 ini. "Termasuk keluhan soal modal, pemkot akan memfasilitasi bekerja sama dengan lembaga keuangan agar bisa menyediakan modal usaha rakyat," paparnya.
Terakhir, karena tahun ini Kota Blitar akan memilih kembali pemimpin untuk 5 tahun kedepan. Santoso berpesan untuk menjaga kerukunan, meskipun berbeda pilihan. Jangan sampai terjadi gesekan, baik dengan tetangga, teman bahkan saudara. "Sesuai dengan semboyan Kota Blitar, Rukun Agawe Santoso (Rukun Membuat Sentosa)," pungkasnya.(ist/ais)