
KEDIRI (Lenteratoday) -Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan memukul banyak pelaku usaha di Kota Kediri, mulai dari penurunan omset penjualan hingga gulung tikar. Mau tidak mau mereka harus inovatif dan berimprovisasi guna mempertahankan usahanya.
Seperti yang dilakukan pelaku usaha jamu yang berasal dari Kelurahan Tamanan ini. Hartini, yang merintis usaha jamu dengan merk ‘Bunda’ memulai usaha di tahun 2020, Hartini mengalami bengitu banyak lika-liku. Namun berkat kerja kerasnya serta dukungan dan bantuan dari Pemkot Kediri usahanya mampu bertahan dan berkembang hingga saat ini.
Melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Kediri, Hartini mendapatkan banyak ilmu dalam pengembangan usaha jamunya. Ia juga dibantu dalam pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB). Meski demikian dia mengaku diawal memulai usaha jamunya, ia mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya yang belum memiliki izin usaha.
"Kalau punya usaha seperti saya tapi tidak memiliki izin usaha itu, susah kalau mau berkembang. Mau masuk ke pasar modern saja selalu di tolak,"ceritanya saat ditemui dirumah produksinya, Sabtu (25/9/2021).
"Alhamdulillah saat itu, saya dianjurkan teman untuk datang ke Dinas Koperasi UMTK Kota Kediri. Di sana saya dibantu untuk pengurusan NIB sampai tuntas. Petugas yang membantu juga sangat sabar, telaten dan ramah," imbuhnya.
Lebih lanjut Hartini menuturkan tak sampai 1 minggu, NIB miliknya sudah jadi dan dapat digunakan. Sejak usaha jamunya memiliki NIB, Hartini mengaku jamunya lebih mudah dipasarkan. "Saat ini Jamu Bunda sudah bisa masuk di beberapa swalayan dan toko-toko besar di Kota Kediri," terangnya.
Wanita 47 tahun ini bercerita bahwa resep jamu Bunda adalah resep dari sang nenek yang ia kembangkan sendiri. "Sebelum berjualan jamu, saya dulu memang sudah sering membuat jamu untuk dikonsumsi bersama keluarga," ujarnya.
Selain resep keluarga, Hartini menuturkan bahan baku jamu yang digunakan tidak sembarangan. Ia selalu menggunakan bahan baku yang bagus, bahkan beberapa jenis rempah khusus ia pesan dari luar kota. "Untuk rempah saya tidak mau sembarangan. Menurut saya kualitas itu penting," terangnya.
Usai bercerita tentang jamu Bunda yang diproduksinya, Hartini juga mengucapkan rasa terimakasihnya pada Pemkot Kediri yang telah membantu dan terus membimbingnya hingga saat ini. "Kalau bukan karena bantuan Pemkot Kediri dan teman-teman UMKM yang lain saya tidak akan bisa sejauh ini," ungkapnya.
Kepala Dinas Koperasi UMTK Kota Kediri, Bambang Priambodo menuturkan siap membantu kemajuan UMKM di Kota Kediri. Ia juga mengungkapkan bahwa dalam pengurusan NIB kini telah dipercepat. "Cukup 1 jam, NIB yang diajukan UMKM sudah jadi. Kami juga siap membantu, jadi jangan ragu untuk datang ke Dinas Koperasi UMTK," terangnya.
Bambang juga menjelaskan Dinas Koperasi UMTK bersama Disperdagin Kota Kediri saat ini telah menyiapkan marketplace go digital untuk UMKM di Kota Kediri. "Pemkot Kediri juga telah bekerjasama dengan Shoppe untuk memberikan edukasi pada UMKM tentang penjualan online," ujarnya.
Dengan berbagai kemudahan dan fasilitas yang diberikan, Pemkot Kediri berharap dapat membantu UMKM di Kota Kediri untuk melawan pandemi Covid-19 sehingga tidak ada lagi UMKM yang gulung tikar (gos)