
SURABAYA (Lenteratoday)- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai Senin (6/9/2021) memberi 'lampu hijau' untuk sekolah menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Saat meninjau vaksinasi di SMA 17 Agustus 1945 (SMATAG) pada Sabtu (4/9/2021), Anggota Komisi III DPR RI Bambang DH mengingatkan saat sekolah dibuka kembali, protokol kesehatan (prokes) harus dilakukan dengan ketat.
"Vaksinasi untuk siswa sekarang ini sedang berlangsung. Tenaga pendidikan sudah 2 dosis. Meski demikian perlu diingat, saat sekolah offline, semua warga sekolah tetap harus menjaga protokol kesehatan meski sudah divaksin semua,"tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, mantan Walikota Surabaya ini juga mengapresiasi semua pihak yang telah bersinergi mempercepat vaksinasi terutama bagi pelajar. "Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya dan semua pihak sangat responsif terkait percepatan penyuntikan vaksin ini. Ini bagus, anak-anak bisa masuk sekolah lagi," tutur politisi senior PDIP ini.
Bambang DH pun menceritakan pengalaman pribadinya, saat harus berkomunikasi langsung dengan Gubernur Jatim, Khofifah Indarparawansa maupun Walikota Surabaya Eri Cahyadi. "Saya beberapa kali berkomunikasi dengan Bu Khofifah dan Pak Eri terkait vaksinasi misalnya. Saat ketersediaan vaksin ada, langsung disanggupi untuk disebar ke masyarakat termasuk pelajar. Mengenai tenaga kesehatan yang menyuntikkan juga begitu, Dinkes Surabaya siap melaksanakan. Luar biasa ini. Dengan sinergitas seperti ini, saya optimistis vaksinasi bisa diakses secara mudah oleh warga,"ceritanya.
Terkait pesan Bambang DH agar sekolah selalu menjaga prokes, Kepala SMATAG Surabaya, Drs Prehantro SH, memastikan pihaknya telah siap."Kami sudah rapat dengan komite dan walimurid. Sebanyak 70 persen orangtua setuju dengan PTM terbatas ini. Apalagi tenaga pendidik dan siswa juga sudah divaksin,"ujarnya.
Sementara bagi orangtua yang belum memberi izin, putra/putrinya tetap bisa mengikuti pelajaran secara virtual atau daring."Jadi tidak perlu khawatir, sekolah akan berusaha semaksimal mungkin memenuhi hak siswa dalam belajar dan selalu menjaga kesehatan," tegasnya.

SMATAG Surabaya sendiri akan memulai PTM terbatas pada 13 September 2021 nanti. "Kegiatan belajar dibagi per minggu. Misalnya tanggal 13 September nanti yang masuk kelas 12 nomor ganjil, yang lainnya daring. Pekan selanjutnya absen genap yang PTM yang lain daring. Jadi bergantian," katanya.
Untuk jam belajar, sehari maksimal 4 jam tanpa istirahat. Dengan strategi seperti itu, rata-rata itu per hari tidak sampai 100 anak yang ada di sekolah.
Terkait vaksinasi hari ini, total siswa yang ikut sebanyak 605 anak. Penyuntikan pun dibagi menjadi beberapa sesi agar tidak ada kerumunan. Sementara untuk guru, dijelaskanya, sudah divaksin lengkap dengan 2 dosis.
"Alhamdulilah vaksinasi untuk siswa bisa dilaksanakan. Terimakasih atas dukungan dari Gubernur Jatim Ibu Khofifah, Pak Walikota Eri dan Pak Bambang DH yang tanpa lelah memberikan bantuan. Kami berkomitmen menjaga prokes saat PTM berlangsung,"tutupnya (ard)