LAMONGAN (Lenteratoday) - Meredanya Covid-19 di Kabupaten Lamongan rupanya tak membawa perubahan pada ketersediaan stok Plasma Konvalesan (PK) di Palang Merah Indonesia (PMI) Lamongan.
Padahal, PK disebut-sebut bisa menjadi salah satu opsi penyembuhan untuk para penderita Covid-19 khususnya bagi pasien yang mempunyai penyakit bawaan atau biasa di sebut komorbid.
Sebagai informasi, PK adalah darah yang diambil dari para penyintas Covid-19 yang mana bisa menjadi terapi berkat adanya antibodi yang diketahui kekebalanya lebih tinggi.
Ketua PMI Lamongan, Agus Suyanto memaparkan jika ketersediaan stok PK di unit donor darah hanya tersisa 4 kantong darah saja.
"Yang ada sekarang, total 4 kantong dengan rincian golongan darah A ada B masing-masing 2 kantong saja. Untuk golingan O smdan AB kosong." papar Agus saat di konfirmasi, Selasa (30/8/2021).
Menurut Agus, kondisi demikian ditengarai penyintas Covid-19 masih belum mau mendonorkan darahnya secara suka rela. Padahal, imbuh Agus, sosialisasi sudah banyak dilakukan.
"Karena bersifat suka rela, jadi para penyintas banyak yang belum mau. Entah mungkin takut, selain itu juga kan nggak sembarangan ada beberapa prosedur yang panjang untuk menentukan penyintas layak atau tidak untuk diambil PKnya," tambahnya.
Minimnya pendonor itu, kata Agus, harus segera dicari solusinya oleh IDI Lamongan sebagai pelaksana. "IDI sebagai pelaksana, kami di udd itu hanya menyimpan mas," lanjut pria yang juga menjabat Kadiskopum Lamongan tersebut.
Labih lanjut, Agus berharap, semoga angka kesembuhan yang tinggi di Lamongan bisa berimbang dengan angka penyintas yang mau mendonorkan PKnya sebagai ajang amal dan aksi kemanusiaan.
"Hanya kesadaran sesama yang bisa membuat para penyintas bisa suka rela, semoga warga bisa berbondong-bondong beramal meski lewat setetes darah," pungkasnya. (Dit)
.jpg)
.jpg)
