24 April 2025

Get In Touch

Sambut Kunjungan Menko Maves Esok, Walikota Malang Persiapkan Data di Malang Raya

Walikota Malang, Sutiaji, optimis proses sertifikasi di tahun 2023 sudah selesai.
Walikota Malang, Sutiaji, optimis proses sertifikasi di tahun 2023 sudah selesai.

MALANG, (Lenteratoday) - Malang Raya menjadi salah satu daerah yang menyita perhatian pemerintah pusat. Pasalnya, dalam pemantauan Kementerian Kesehatan, Malang Raya masih mengalami kepenuhan Bed Occupancy Rate (BOR) dan masih menjadi wilayah dengan PPKM Level 4 akibat penyebaran virus covid19 yang tinggi.

Selain itu, angka kematian akibat covid19 dan tingginya mobilitas warga di Malang Raya, juga jadi sorotan. Khawatir, Luhut Binsar Panjaitan dikabarkan akan mendatangi Malang. Agenda kunjungannya, kali ini tak lain adalah untuk memantau kinerja Satgas Covid19 dan pemerintah daerah di Malang Raya, dalam pelaksanaan penanggulangan bencana.

Luhut dikabarkan akan datang ke Kota Pelajar itu pada Jumat depan. Dikonfirmasi Walikota Malang, Sutiaji, ia membenarkan, bahwa Menteri Koordinasi Kemaritiman dan Investasi itu akan mengunjungi Malang pada esok Sabtu, (13/8/2021).

Karenanya, Sutiaji beserta tim Satgas Covid19 Kota Malang mempersiapkan segala hal untuk menyambut kunjungan menteri, termasuk data. "Ya kita nanti akan adakan rapat bersama Walikota Batu dan Bupati Malang juga, karena inikan yang disoroti Malang Raya, jadi ya nanti kita siapkan data-datanya," ujar Sutiaji pada Kamis (11/8/2021).

"Kota Malang sendiri kan BOR nya penuh karena banyak pasien covid19 yang dari daerah-daerah tetangga, kemudian dirawat di RS kita, sebenarnya sudah menurun," sambungnya.

Meski begitu, perbedaan data yang dimiliki daerah dengan pusat, cukup jauh. Berdasarkan temuan kawal covid19, ada perbedaan data antara pusat dengan Provinsi Jawa Timur. Pada data tanggal 7 Agustus misal, jumlah kematian yang tercatat pada pusat adalah 124.790, sedangkan data Pemprov Jawa Timur menunjukkan 105.598. Terdapat selisih hingga 19.192 kematian yang hilang begitu saja dalam catatan Pemprov.

Sutiaji sendiri mengakui bahwa ada banyak perbedaan data di daerah. "Data vaksinasi saja dari pusat ke provinsi sudah berbeda, apalagi ke daerah, ini yang jadi problematika kita," keluhnya.(ree)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.