
MADIUN (Lenteratoday) - Polres Madiun lakukan pengamanan di 12 titik yang dibagi menjadi 3 zona Kabupaten Madiun. Hal itu untuk mempermudah pengawasan area dan koordinasi menjaga kondusifitas di Kabupaten Madiun.
Kapolres Madiun, AKBP. Jury Leonard memaparkan bahwa Forkopimda Kabupaten Madiun menyiapkan 842 petugas gabungan. Baik dari TNI, Polri, Brimob, Paskhas, Satpol PP, Dishub, Pemadam Kebakaran, BPBD, dan Dinas Kesehatan.
Petugas telah dibagi di titik-titik rawan dengan dipimpin oleh masing-masing Kapolsek. Petugas akan memantau area agar tidak terjadi kerumunan massa. Yang dikhawatirkan menjadi penularan Covid-19.
Pengamanan di Zona 1 antara lain, di Ngampu dengan 69 personil, Mejayan dengan 56 personil, di Moneng dengan 25 personil dan Buduran. Sedangkan di Zona 2 antara lain di Dumpil dengan 32 personil, Nglames 25 personil, di Wungu 85 personil dan di Kare 20 personil.
Sedangkan pada Zona 3, ada pengamanan di Sangen dan Kaibon sebanyak 112 personil. Juga di perbatasan Ponorogo Madiun, yakni Mlilir sebanyak 55 personil.
"Kita ketahui bersama, ini merupakan budaya lokal, namun menindaklanjuti Rakor di Makorem dan di Mapolres Madiun kemarin, dimana 14 perguruan silat sepakat selama pandemi Covid-19 tidak akan melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan keumunan,” jelas Jury seusai pelaksanaan Apel Gelar Pasukan Jelang 1 Suro, Senin (9/8/2021) sore.
Jury memaparkan bahwa sebanyak 14 perguruan silat di Kabupaten Madiun sepakat untuk tidak mengadakan kegiatan peringatan Suro yang mendatangkan massa. Namun pihaknya tetap menyiagakan pasukan sebagai bentuk antisipasi. Dengan harapan angka Covid-19 di Kabupaten Madiun dapat menurun di hari besar 1 Suro.
"Apabila menemukan arak-arakan yg memasuki wilayah Madiun akan segera ditindak sesuai Kemendagri Nomor 27. Silahkan putarbalik untuk tetap protkes," tutupnya. (Ger)