Menkes: Tidak Dirawat Secara Semestinya Jadi Salah Satu Faktor Warga Isoman Meninggal Dunia

JAKARTA (Lenteratoday) - Ada banyak faktor yang menjadi penyebab tingginya kasus warga positif COVID-19 meninggal saat isolasi mandiri (isoman). Salah satunya adalah masih adanya stigma negatif masyarakat terhadap pasien positif COVID-19. Ini diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin.
"Saya sedih memang, saya juga mendapatkan masukan banyak isoman meninggal, penyebabnya banyak. Bukan hanya tidak diterima di rumah sakit tetapi rupanya kalau orang yang sakit di banyak daerah itu masih dilihat sebagai orang yang ternoda, orang terhukum orang yang tidak baik perilakunya jadi kasihan orang-orang ini," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin (26/7/2021).
Akibat hal itu, warga yang terpapar COVID-19 tidak mau melapor ke fasilitas kesehatan terdekat. Budi mengingatkan masyarakat bahwa COVID-19 bukan merupakan aib. "Orang-orang ini tidak mau dites, tidak mau lapor karena dia ada beban sosialnya. Karena itu sakit COVID ini bukan sakit seperti mohon maaf penyakit kulit, bukan aib," ujar Budi.
Budi mengingatkan jika ada yang terpapar COVID-19, warga diharapkan segera melapor. Dengan begitu, mereka akan lebih cepat ditangani.
"Justru kalau saudara kita sakit itu harus kita bantu, jangan kemudian diaibkan nanti justru mereka tidak mau lapor dan akhirnya terlambat masuk rumah sakit dan itu adalah ciri penyebab kematian yang tinggi,” ujar Budi.
Sekali lagi, Budi mengingatkan, agar yang sakit segera dilaporkan ke puskesmas, ke klinik, ke dokter agar bisa dites cepat sehingga kita bisa tahu level derajat keparahannya dan mendapat perawatan seusai derajat keparahannya," ujar Budi.(ist)