20 April 2025

Get In Touch

Imbas PPKM Jawa Bali, Hotel dan Resto di Jatim Lempar Handuk

Ilustrasi Suasana Lobby Hotel Swiss Belinn Manyar Surabaya.
Ilustrasi Suasana Lobby Hotel Swiss Belinn Manyar Surabaya.

SURABAYA (Lenteratoday) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur hanya bisa lempar handuk atau pasrah terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa Bali. Pasalnya, berbagai strategi telah dilakukan agar sektor perekonomian tersebut tetap bertahan di tengah lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid 19.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur, Dwi Cahyono, mengatakan, meski telah membuat berbagai strategi agar bertahan. Tetapi hasilnya tidak ada pengaruh secara signifikan.

"Pada dasarnya biar bagaimanapun strategi semua industri harus bertahan. Kami lempar handuk kalau tidak ada stimulus dari pemerintah. Seperti kebijakan kebijakan yang berkaitan dengan energi, PLN, BPJS, PDAM, pajak yang utama," ujarnya, Minggu (25/7/2021).

Disinggung terkait banyaknya hotel yang disewakan sebagai ruang isolasi mandiri, Dwi menyebut, itu bukanlah sebuah strategi agar bisa bertahan, melainkan langkah terakhir yang dilakukan oleh pengelola, walaupun kedepannya ada beberapa resiko.

"Itu adalah satu satunya pilihan. Kalau mau merubah hotel menjadi ruang isoman. Maka tidak ada langkah nantinya untuk membiayai operasional hotel dan restoran," tuturnya.

Dwi juga berpendapat, tidak semua menu makanan dan minuman di kafe bisa diterapkan kebijakan take away. Menurutnya, mayoritas kuliner itu sudah dirancang untuk dinikmati ditempat atau dine in.

"Ada menu makanan dan minuman yang bisa dirancang untuk take away. Tapi ada juga yang dirancang untuk makan ditempat. Meski demikian, umumnya kafe dan resto menyediakan menu makanan yang bisa dinikmati di tempat," terangnya.

"Jadi makanan atau minuman itu tidak punya spesifikasi khusus. Pasti ada perbedaan yang menonjol ketika menikmati makanan secara take away maupun dine in," imbuhnya.

Dwi berharap, semoga angka kasus penularan Covid 19 semakin membaik.Apalagi PPKM saat ini dibagi menjadi beberapa level.

"Bukan hanya himbauan pemerintah saja yang membuat masyarakat enggan bepergian. Tapi juga ketakutan masyarakat itu sendiri jadi alasannya," pungkasnya. (Ard)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.