21 April 2025

Get In Touch

PPKM Belum Signifikan Turunkan Angka Baru Covid-19

Penyekatan PPKM Darurat salah satu pintu masuk Surabaya di Bundaran Waru
Penyekatan PPKM Darurat salah satu pintu masuk Surabaya di Bundaran Waru

SURABAYA (Lenteratoday) - Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan mulai tanggal 3-20 Juli nyatanya bisa menurunkan kasus baru Covid-19 di Surabaya meski belum signifikan. Tercatat secara keseluruhan Surabaya mengalami kasus penurunan 100-150 orang per hari.

“Dari PPKM Darurat yang dilakukan evaluasinya emang Surabaya ada penurunan, meskipun belum signifikan, tapi sudah ada penurunan,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

Melihat hal itu, Eri terus memperkuat tracing-tracing yang dilakukan sehingga Surabaya kasusnya bisa turun lebih banyak. Tak hanya itu, Orang nomor satu di Surabaya ini telah membuat tempat isoman yang berada di setiap kelurahan.

“Sehingga tidak ada lagi warga Surabaya yang satu keluarga diisolasi mandiri, kalau rumahnya tidak memenuhi syarat untuk isolasi mandiri. Satu sakit empat negatif, jadi kita harus tarik,” ujarnya.

Tak hanya kasus baru Covid-19 yang menurun, tetapu kasus kematian di Surabaya juga mengalami penurunan dari yang awalnya 180 kematian per hari, kini 120-130 perhari artinya mengalami penurunann sebanyak 50.

Eri mengatakan bahwa data tersebut tidak sama dengan data di www.lawancovid19.com sebab data yang ada di website tersebut merupakan data orang yang sudah sakit dan positif dan masuk data NAR.

“Tapi warga Surabaya ada yang sakit tidak segera periksa, diberikan obat flu. Setelah parah, setelah sesak nafas gak kuat baru naik ke puskesmas, telat ngasih oksigen, akhirnya meninggal dan tidak terdata dalam NAR atau Covid. Karena apa? Karena belum swab antigen dia meninggal dulu. Sehingga kenapa angka kematiannya lebih besar, tidak seperti laporan kematian di lawan Covid,” jelasnya.

Untuk itu dirinya mengajak masyarakat Surabaya untuk memeriksakan diri ke puskesmas jika memang sudah mengalami demam atau flu sehingga bisa terdeteksi lebih dini.

“Saya berharap warga Surabaya kalau ada sakit sedikit, flu, watuk, pilek langsung ke puskesmas untuk swab. Karena Covid bukan aib tapi penyakit yang bisa disembuhkan. Kalau takut tidak mau diswab karena malu positif Covid, akhirnya surabaya nambah terus, kapan ekonominya surabaya bergerak,” pungkasnya. (Ard)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.