
MALANG (Lenteratoday) - Perayaan hari Raya Idul Adha merupakan hari yang sakral bagi umat islam. Hari dimana keyakinan terhadap kuasa Allah SWT diuji. Peringatan ketundukan Nabi Ibrahim AS kepada yang maha pencipta.
Hari raya dalam Islam yang juga dikenal sebagai hari kurban dimana kecintaan Nabi Ibrahim terhadap Tuhannya, dibuktikan dengan kesediaan beliau mengorbankan anaknya.
Idul Adha biasa dirayakan pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, atau 70 hari setelah Idul Fitri. Pada Hari raya Idul Adha, umat islam biasanya akan berkumpul lalu, menunaikan shalat id di pagi hari, dan menyembelih hewan kurban. Tak jarang momen ini digunakan untuk menjalin silaturahmi dan relasi yang sehat di tengah keluarga.
KH Chamzawi, Wakil Ketua MUI Malang, memaknai Idul Adha sedikit berbeda untuk hari-hari ini. Ia berpendapat bahwa Idul Adha kali ini adalah momen introspeksi diri tentang seberapa taat kita terhadap Allah SWT.
"Ini momentum setahun sekali, berkaca dari apa yang dilakukan Nabi di zaman itu adalah sebuah ketaatan, terhadap sang Pencipta," ujarnya saat dihubungi Lentera.
"Taat kepada Allah bukan hanya soal shalat 5 waktu dan beramal, tapi juga ikhtiar, selama ini sudahkah kita berikhtiar di jalan Allah? Seperti Ikhtiar melawan pandemi misalkan, sejauh apa?" Katanya menambahkan.
Ikhtiar adalah bentuk lain dari taat kepada Allah, mematuhi ajarannya,menjauhi larangannya. (ree)