
SURBAYA (Lenteratoday) - Tjutjuk Supariono, anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, menilai vaksinasi tahap ketiga bagi Penyandang Disabilitas dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dilaksanakan di Puskesmas dan Liponsos kurang efektif. Ia mengusulkan adanya layanan vaksinasi home service bagi penyandang disabilitas.
“Masalahnya pada aksesibilitas. Banyak dari teman teman disabilitas, baik fisik maupun mental, yang kesulitan menjangkau lokasi vaksin, meskipun itu puskesmas terdekat. Tidak hanya itu, teman teman yang memiliki kondisi medis tertentu juga kesulitan. Sehingga diperlukan adanya layanan vaksinasi home service bagi teman-teman disabilitas” ujarnya, Kamis (8/7/2021).
Tidak hanya masalah jangkauan lokasi, vaksinasi yang sudah berlangsung sejak awal Juni 2021 ini, banyak infrastrukturnya yang tidak ramah bagi disabilitas. Ini yang akan menimbulkan masalah lain jika mereka masih dipaksakan datang ke lokasi.
"Dinas Kesehatan memiliki data terkait penyandang disabilitas di Surabaya. Penggunaan aplikasi online seperti google form juga bisa digunakan untuk mendaftarkan diri dalam layanan home service ini. Sehingga tracking untuk data disabilitas lebih mudah didapatkan, berikut nomor hp, alamat, dan data diri lainnya," bebernya.
“Vaksinasi untuk teman teman disabilitas dan ODGJ harus diprioritaskan. Pemkot juga bisa menggandeng komunitas disabilitas, baik itu untuk pendataan maupun publikasi vaksinasi penyandang disabilitas. Mayoritas dari mereka memiliki komorbid atau penyakit bawaan, sehingga kemungkinan untuk tertular Covid 19 jauh lebih mudah," imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, bagi pendamping, keluarga, teman-teman disabilitas, mereka juga akan mendapatkan vaksin. Sistemnya sama seperti lansia, 1 pendamping yang membawa 2 lansia akan mendapat vaksin. Ini juga sebagai suatu langkah percepatan vaksinasi di Surabaya.
"Target sasaran untuk penyandang disabilitas di Kota Surabaya adalah sebanyak 5.395 orang. Sementara, untuk ODGJ adalah sebanyak 3.671 orang. Vaksinasi ini dikhususkan bagi penyandang disabilitas dan ODGJ yang berusia di atas 18 tahun," katanya.
Berdasarkan data Kemenkes, sampai saat ini total capaian vaksin dosis pertama untuk Kota Surabaya adalah 22,47%, dimana untuk masyarakat rentan masih pada urutan ke-6 dengan pencapaian 3,2%. (Ard/adv)