
MADIUN (Lenteratoday) - PT. INKA mengoperasikan dua rangkaian kereta medis darurat atau emergency medical train (EMT). Pengoperasian tersebut untuk mengatasi lonjakan pasien yang terjadi 2 minggu terakhir.
Direktur Pengembangan PT INKA, Agung Sedaju, mengatakan bahwa 5 bulan sebelumnya, angka Covid-19 di Kota Madiun sangat rendah. Sehingga EMT terlihat sangat senggang karena hanya diisi oleh 10-14 orang. Sedangkan saat ini EMT sangat padat hingga mengharuskan pengoperasian 2 rangkaian sekaligus.
"2-3 minggu ini benar benar drastis lonjakannya. Isinya sekarang sudah didiami 62-63 orang," jelas Agung di kantornya, Senin (05/07/2021).
Masalah lain terdapat pada tenaga medis yang dimiliki PT. INKA sangat terbatas. Sehingga perusahaan perlu merekrut tenaga kesehatan untuk mengoptimalkan layanan.
"Selama 4 bulan pertama operasional EMT sangat terbantu oleh tenaga medis dari Dinas Kesehatan Madiun dengan biaya operasional ditanggung oleh PT INKA (Persero). Kami membutuhkan tenaga kesehatan (nakes) tambahan. Ada sekitar 3 perawat dan sekarang harus tambah lagi 1 dokter untuk mengawasi jarak jauh," ujarnya.
Agung berterimakasih kepada donatur yang telah membantu operasional EMT. Dengan donasi yang diberikan akan memaksimalkan pelayanan kepada pasien agar segera pulih.
"Terimakasih kepada anak perusahaan semuanya membantu, perbankan juga, ada rekanan INKA juga. Sehingga melalui donatur itu juga memperlonggar INKA. Kami masih membuka donasi. Siapa saja yang mungkin masih diberikan kelonggaran secara ekonomi juga dapat bergotong royong untuk operasional EMT ini. Donasi bisa diberikan berupa makanan, alat mandi hingga uang tunai," tutup Agung. (Ger)