
LAMONGAN (Lenteratoday) - BKSDA Jatim memasang imbauan adanya habitat buaya di Sungai Bengawan Solo yang masuk dalam kawasan Desa Perengan, Kecamatan Maduran, Lamongan. BKSDA Jatim juga minta warga waspada.
Kesigapan petugas lapangan BKSDA tersebut itu berangkat dari kekhawatiran adanya korban yang diakibatkan kelalaian semata.
"Kedatangan kami untuk memasang papan peringatan tanda bahaya untuk menghindari terjadinya konflik antara manusia dengan buaya," kata Kepala Resort Konservasi Wilayah (RKW) Gresik X Lamongan, Agus Ariyanto di lokasi pemasangan, Kamis (1/7/2021).
Selain itu, pemasangan imbauan tersebut untuk melarang warga setempat agar tidak mendekati titik lokasi habitat buaya itu tinggal. Pasalnya, di lokasi yang dipasang tanda tersebut sering muncul penampakan buaya, baik besar maupun kecil.
"Papan peringatan ini agar masyarakat sekitar bisa berhati-hari saat beraktivitas, baik saat memancing, mandi, dan juga mencuci kain," ujar Agus.
Berdasarkan informasi yang diterima oleh tim BKSDA dari masyarakat setempat, lanjut Agus, buaya yang muncul ke permukaan sungai itu diperkirakan berjumlah 4 ekor. Lokasi kemunculan, menurut Agus, juga berada di 4 titik lokasi yang berbeda. "Makanya papan peringatan kita pasang di 4 titik lokasi penampakan buaya," terangnya.
Meski sering menampakkan diri, buaya-buaya tersebut tidak pernah menganggu maupun memangsa hewan peliharaan masyarakat setempat dan bahkan cenderung lari jika tepergok warga.
"Buaya-buaya ini muncul antara pukul 10 hingga 11 pagi dan kemunculan buaya di Desa Parengan ini adalah fenomena tahunan. Kenapa buaya tersebut muncul hal itulah yang masih perlu dilakukan pengkajian dengan ahli reptil," imbuhnya.
Sementara, Kepala Desa Parengan, Slamet Rosyidin mengakui jika hingga saat ini sudah 8 sampai 9 kali buaya-buaya tersebut menampakkan diri. Slamet bersyukur akhirnya BKSDA datang kembali ke lokasi penampakan buaya dan memasang tanda atau papan peringatan.
"Lokasi kemunculan buaya tersebut sering dijadikan tempat mancing dan mencuci kain tenun bahkan dijadikan tempat bermain anak-anak," aku Slamet. (dit)