23 April 2025

Get In Touch

Surabaya: Rumah Sakit Rujukan Pasien Covid-19 Over-Kapasitas

Foto yang beredar di masyarakat diduga kondisi IGD RSUD dr Soetomo yang dibanjiri pasien, Sabtu (26/6/2021).
Foto yang beredar di masyarakat diduga kondisi IGD RSUD dr Soetomo yang dibanjiri pasien, Sabtu (26/6/2021).

SURABAYA (Lenteratoday) -Seluruh rumah sakit yang menjadi rujukan bagi pasien virus corona (Covid-19) dinyatakan overkapasitas. Hal itu disebabkan meningkatnya kasus Covid-19 pascalebaran Idul Fitri.

Namun demikian pasien-pasien yang berdatangan tetap dilayani, meski harus mengantre di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Lonjakan kasus mengalami kelebihan kapasitas. Para pasien terpaksa mengantre di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), menunggu pasien lain sembuh dan pulang.

Situasi serupa juga terjadi di sejumlah rumah sakit di Surabaya yang mengalami kelebihan kapasitas akibat meningkatnya kasus Covid-19.

Bahkan, rasio ketersediaan ranjang atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di beberapa rumah sakit di Ibu Kota Jawa Timur itu mencapai 100 persen, termasuk di RSUD Dr. Soetomo yang merupakan rumah sakit rujukan Covid-19 khusus bagi pasien kondisi berat.

Pimpinan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota dalam penanganan Covid-19 mulai dari hulu semakin diperkuat menyusul kasus Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, cenderung mengalami kenaikan akhir-akhir ini.

Perkuat penanganan

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti di Surabaya, Senin (28/6/2021), mengatakan, penanganan mulai dari hulu tersebut di antaranya penguatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM) Mikro dan standarisasi Satgas Covid-19 hingga tingkat kampung, termasuk satgas Covid-19 di perkantoran dan perniagaan.

"Pembinaan satgas ini harus berkala agar benar-benar mampu mengendalikan kasus," katanya.

Berdasarkan data dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id sampai Minggu (27/6/2021) 2021, sebanyak 491 warga terkonfirmasi positif dan saat ini menjalani perawatan di rumah sakit. Jumlah tersebut terus mengalami kenaikan dari hari sebelumnya (26/6/2021) yang baru 451 orang.

Menurut dia fungsi satgas tidak hanya sekadar mengukur suhu, namun terus memperkuat kebiasaan warga di lingkungannya dengan disiplin protokol kesehatan Covid-19.

"Untuk warga yang kesulitan memiliki masker yang standar, maka diharapkan pemkot bisa membantu," kata Reni.

Selain itu, lanjut dia, penambahan kasus harus ditekan, PPKM mikro juga harus dipastikan berjalan optimal. Begitu juga dengan satgas kecamatan hingga satgas kampung perlu diperkuat, yang kurang berjalan perlu didampingi, bila perlu dibantu pendanaan untuk satgas kampung tangguh.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan bahwa saat ini Pemkot Surabaya sudah menggerakkan Satgas Jaga Kampung untuk mengawasi dan menindak pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi setiap wilayah.

Ia  juga mengajak seluruh warga Surabaya untuk saling menjaga satu sama lain serta bangkit bersama dengan melakukan berbagai upaya preventif untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 (Ant).

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.