
TULUNGAGUNG (Lenteratoday) - Eksistensi batik semakin meningkat dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Beragam batik hadir di negeri ini, khususnya di Jawa. Tak ketinggalan, Jawa Timur memiliki baik khas yang berlabel batik ecoprin.
Batik ecoprin tidak hanya bernilai ekonomis tinggi, tetapi juga memiliki corak yang indah dan tidak sama antara satu dengan yang lain. Selain itu, kain batik ecoprin, hanya bisa dikerjakan oleh tenaga manusia, atau handmade. Dan salah satu pengembangan Batik ecoprin ini dilakukan oleh pelaku usaha asal Tulungagung, Jawa Timur.
Saat ini, permintaan akan batik ecoprin cukup tinggi. Ernarini Endraswati, salah satu pelaku usaha Batik ecoprin asal Tulungagung mengatakan, permintaan tidak hanya dari daerah Tulungagung saja, namun juga datang dari berbagai daerah lainnya, bahkan juga banyak permintaan dari Jakarta.
Untuk memperkenalkan batik ecoprin ini, Ernarini kerap kali mengikuti berbagai pameran. "Ini lagi naik daun ecoprin ini. Malah sampai ketingkat pusat juga, pameran di sana di JCC (Jakarta Convention Center), terus di sini juga, malah sekarang buanyak sekali yang membuat produk ecoprin ini," ujarnya, Selasa (22/6/2021).
Dengan banyaknya permintaan, maka prospek bisnis batik ecoprin ini cukup menggiurkan. Meski demikian, Ernarini tidak pelit dalam berusaha, dia juga mengajarkan bagimana membuat dan menciptakan batik ecoprin pada masyarakat lainnya. Dengan demikian masyarakat juga bisa mendapatkan tambahan penghasilan.
"Dan ini memang benar-benar hasil karya dari peserta didik kami. Jadi peserta didik kami yang telah kami didik, kami ajari untuk berwirausaha. Terus mereka juga mengembangkan usahanya di bidang ecoprin, juga pakaian jadi, dan sebagainya," imbuhnya.
Soal harga, batik ecoprin ini cukup variatif. Sebab tergantung dari bahan yang digunakan dan juga kerumitan dari motif batiknya. Untuk harga paling murah dibandrol Rp 150 ribu untuk produk jenis kaos. Nah, untuk harga paling mahal bisa mencapai Rp 1 juta untuk batik ecoprin dengan bahan sutra.
"Kalau ecoprin ini kita di Tulungagung sudah ada khas. Jadi para pengrajin ecoprin sudah ada standart. Jadi ada yang termurah mulai Rp 150 kaos-kaos ini ada yang sampai satu juta kalau dari sutra," tandasnya. (ufi)